Potret Pilu Gaza, Perempuan Melahirkan di Tengah Tekanan Perang Tanpa Tenaga Medis

Sefnat Besie, Anton Suhartono
Potret Pilu Gaza, Perempuan Melahirkan di Tengah Tekanan Perang Tanpa Tenaga Medis. Foto: Istimewa

GAZA, iNewsTTU.id – Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan, dengan lebih dari 23.000 perempuan dilaporkan hidup tanpa akses layanan kesehatan. Badan PBB mengungkapkan banyak ibu terpaksa melahirkan di jalanan atau saat mengungsi akibat serangan Israel.

Menurut juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dari Dana Kependudukan PBB (UNFPA), serangan-serangan tersebut telah melumpuhkan fasilitas kesehatan, termasuk layanan reproduksi. Ia mencatat setidaknya 15 bayi lahir setiap pekan tanpa pendampingan medis.

Kondisi ini diperparah setelah 80 fasilitas kesehatan tidak berfungsi, di mana 65 di antaranya sudah tidak beroperasi sama sekali. Hal ini memaksa para ibu hamil untuk melahirkan dalam kondisi yang berbahaya, tanpa akses ke dokter, rumah sakit, atau air bersih.

Gelombang Pengungsi dan Blokade Bantuan

Dujarric menegaskan bahwa Israel memiliki kewajiban untuk melindungi warga sipil, meskipun mereka dipaksa mengungsi. Sejak awal pekan ini, hampir 40.000 orang telah mengungsi ke Gaza Selatan. Sementara itu, pergerakan pengungsi sejak pertengahan Agustus sudah mencapai 200.000 jiwa.

Editor : Sefnat Besie

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network