“Jalan-jalan macet, orang-orang kelaparan, dan anak-anak mengalami trauma,” kata Dujarric.
PBB telah mendirikan tiga titik bantuan darurat di Gaza Selatan untuk menampung anak-anak yang terpisah dari orang tua, yatim piatu, dan warga yang terluka. Namun, upaya penyaluran bantuan ini sering terhambat karena Israel berulang kali menutup akses masuk.
Tanpa akses medis yang memadai, ribuan perempuan dan bayi baru lahir di Gaza berada di ambang krisis kemanusiaan yang lebih parah, yang terus memburuk dari jam ke jam.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
