Tiga Bulan Hilang, Warga Mutis Ditemukan Meninggal dalam Kondisi Tinggal Tengkorak

Sefnat P. Besie
Polisi olah TKP temuan tengkorak di kali di Gunung Mutis Foto istimewa

SOE, iNewsTTU.id — Setelah menghilang selama tiga bulan, Metusalak Kollo (40), warga RT 010/RW 005 Desa Mutis, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), akhirnya ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang dan tengkorak. Penemuan ini terjadi pada Rabu, 9 Juli 2025, di kawasan bantaran Sungai Boko Ka Ma’u dan sekitar Taman Nasional Mutis-Timau.

Penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh paman korban, Oksen Tapatan, yang sedang menggembala ternak di sekitar lokasi.

 Ia menemukan tulang dan tengkorak manusia yang tercecer, lengkap dengan pakaian berupa baju dan jaket sweater yang dikenali sebagai milik korban. Temuan tersebut segera dilaporkan kepada keluarga dan warga sekitar, yang kemudian memastikan identitas korban dan melaporkannya ke Polsek Mollo Utara.

Kapolres TTS AKBP Hendra Dorizen, melalui Kasat Reskrim Iptu Joel Ndolu, membenarkan adanya laporan penemuan jenazah tersebut. Setelah menerima laporan, pihaknya langsung mengerahkan Tim Identifikasi Satreskrim Polres TTS bersama anggota Polsek Mollo Utara untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Hasil olah TKP serta keterangan tiga saksi, yaitu Maksimus Tapatab, Semuel L. G. Naben, dan Yermias Bana, menyebutkan bahwa korban telah meninggalkan rumah sejak 28 April 2025. Selama ini keluarga telah berupaya mencari keberadaannya ke berbagai tempat, namun tidak membuahkan hasil,” jelas Iptu Joel Ndolu.

Diketahui, korban mengalami gangguan jiwa sejak usia 11 tahun dan sering berjalan tanpa arah tujuan. Dugaan sementara, korban meninggal dunia akibat kelelahan dan jatuh di hutan yang jauh dari permukiman warga, sehingga tidak ada yang menolong.

Hasil visum luar yang dilakukan oleh dokter Puskesmas Fatumnasi, dr. Sarlince Lette, yang didampingi perawat Adtrisna Kamlasi, menunjukkan bahwa korban diperkirakan telah meninggal lebih dari satu bulan lalu. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan diduga jenazah telah dimangsa oleh hewan liar.

“Kesimpulan sementara dari hasil olah TKP, interogasi saksi, dan visum luar menyatakan bahwa korban meninggal secara wajar, diduga akibat gangguan jiwa yang dialaminya. Namun, untuk memastikan penyebab kematian secara pasti, seharusnya dilakukan visum et repertum dalam atau autopsi. Akan tetapi, pihak keluarga menolak autopsi karena meyakini korban meninggal secara alami,” tutup Iptu Joel Ndolu.

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network