JAKARTA, iNewsTTU.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat mengeluarkan peringatan dini terkait dampak tidak langsung dari kemunculan Bibit Siklon Tropis 96S di wilayah bagian selatan Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga hari ini, Senin (29/12/2025), fenomena ini diprediksi memicu cuaca ekstrem dan gangguan gelombang laut di perairan NTT.
Berdasarkan laporan terbaru BMKG, Bibit Siklon 96S yang terdeteksi di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara berdampak langsung pada kondisi cuaca di daratan maupun perairan NTT. Berikut adalah poin-poin utama dampak bagi wilayah NTT:
1. Potensi Hujan Lebat di Daratan NTT
Meski peluang Bibit Siklon 96S untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan masih tergolong rendah, sistem ini memicu pertumbuhan awan hujan yang signifikan. Masyarakat di seluruh wilayah NTT diimbau waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat memicu banjir dan tanah longsor.
2. Ancaman Gelombang Tinggi di Perairan NTT
Kondisi perairan NTT menjadi perhatian serius bagi sektor pelayaran:
Kategori Sangat Tinggi (2,5 – 4,0 Meter): Berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia selatan NTT.
Kategori Sedang (1,25 – 2,5 Meter): Berpotensi melanda wilayah Laut Sawu serta perairan selatan Pulau Timor.
3. Situasi Bibit Siklon Lainnya
Selain 96S, BMKG juga memantau Bibit Siklon Tropis 98S yang saat ini berada di daratan Australia bagian utara. Namun, dampak dari Bibit Siklon 98S lebih difokuskan pada wilayah Maluku bagian tenggara dan Papua Selatan.
Masyarakat, khususnya nelayan dan operator jasa transportasi laut, diminta untuk tetap memantau informasi resmi melalui akun media sosial @infobmkg atau mengecek pembaruan cuaca terkini melalui situs resmi BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
