MAUMERE, iNewsTTU.id – Dampak erupsi hebat Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin (7/7) lalu kian terasa di Kabupaten Sikka. Meskipun lokus gunung berapi berada di Kabupaten Flores Timur, letusan dengan tinggi kolom abu mencapai 18.000 meter di atas permukaan laut itu telah menyebabkan krisis air bersih dan ancaman kelaparan di lima desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Kelima desa yang paling terdampak, yakni Kringa, Hikong, Ojang, Timutawa, dan Udekduen, diguyur abu vulkanis, pasir, dan kerikil. Hujan material vulkanis yang terjadi begitu cepat ini membawa dampak serius pada kesehatan, ketersediaan air bersih, serta pasokan bahan makanan segar seperti sayur-sayuran.
Tercekik Abu Pekat dan Bau Belerang
Warga melaporkan bahwa erupsi kali ini terasa jauh lebih besar dari sebelumnya dan terjadi sangat cepat, sekitar 30 menit lamanya. "Kami merasa terkepung oleh abu yang pekat dan bunyi kerikil yang jatuh di atap rumah," ujar salah seorang warga.
Setelah diguyur kerikil, bau belerang yang menyengat membuat warga kesulitan bernapas. Pepohonan dan sayur-sayuran di sekitar rumah pun tertutup abu tebal. "Kita tidak bisa dapatkan sayur segar. Kalau mau makan kami cuci berkali-kali," keluh warga.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait