KUPANG, iNewsTTU.id – Gunung Mutis, di Kabupaten Timor Tengah Selatan, kini menjadi lokasi fokus pelatihan bagi tim penyelamat. Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang hari ini memulai Latihan SAR Satuan Gunung Hutan Tahun 2025, sebuah inisiatif penting untuk mempersiapkan personel dalam menghadapi insiden pendaki tersesat di medan yang menantang.
Latihan ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 9 hingga 10 Juli 2025, dan dipusatkan di sekitar kawasan Danau Fatukoto, Kecamatan Mollo Utara, yang berada di kaki Gunung Mutis. Sebanyak 50 personel rescuer dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang turut serta dalam kegiatan ini, mengasah kemampuan mereka untuk operasi pencarian dan penyelamatan korban di wilayah hutan dan pegunungan.
Peningkatan Kapasitas dan Profesionalisme Rescuer
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Mexianus Bekabel, secara resmi membuka acara ini. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya latihan ini untuk memastikan setiap rescuer memiliki kesamaan persepsi, baik dalam pola pikir maupun pola tindak, saat menghadapi operasi SAR yang sebenarnya.
"Melalui kegiatan ini, kita ingin membentuk kesamaan persepsi baik dalam pola pikir maupun pola tindak saat menjalankan operasi SAR, terutama di medan pegunungan dan hutan yang penuh tantangan. Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi ajang peningkatan kapasitas yang nyata bagi para potensi SAR di wilayah kerja Kupang," ungkap Mexianus Bekabel.
Materi Latihan dan Tantangan Medan Berat
Latihan ini mencakup beragam materi teknis yang penting untuk operasi di gunung dan hutan, di antaranya:
-Teknik navigasi darat
-Penggunaan peralatan SAR
-Teknik pertolongan pertama di lapangan
-Komunikasi dan koordinasi dalam kondisi darurat
Mexianus Bekabel juga mengingatkan bahwa wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya Kupang dan sekitarnya, merupakan kawasan yang rawan bencana serta memiliki banyak aktivitas pendakian berisiko tinggi.
Oleh karena itu, keseriusan dan fokus dari setiap peserta sangat ditekankan, mengingat medan latihan yang berat juga memiliki risiko tinggi.
"Keselamatan tetap menjadi prioritas utama," tegasnya.
Dengan dilaksanakannya Latihan SAR Satuan Gunung Hutan ini, diharapkan kemampuan teknis dan kerja sama tim para rescuer semakin solid, sehingga mereka siap menghadapi berbagai tantangan dalam misi kemanusiaan di lapangan, khususnya dalam menemukan dan menolong pendaki yang tersesat.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait