ATAMBUA, iNewsTTU.id – Pemerintah Kabupaten Belu dan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta resmi menjalin kerja sama strategis dalam bidang seni, budaya, dan ekonomi kreatif.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang digelar secara daring di Ruang Kerja Bupati Belu, Senin (16/06/2025).
Penandatanganan MoU tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Belu Willybrodus Lay, Wakil Bupati Vicente Hornai Gonsalves, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Belu, serta Rektor ISI Surakarta, Prof. Dr. I Nyoman Sukerna, M.Hum, beserta jajaran.
Dalam sambutannya, Bupati Willy menyampaikan apresiasi kepada ISI Surakarta atas komitmennya membangun sinergi dengan Kabupaten Belu.
Ia menjelaskan bahwa penandatanganan MoU secara daring dilakukan karena padatnya agenda, termasuk kegiatan retret yang akan diikuti oleh dirinya dan Wakil Bupati mulai 20–27 Juni 2025.
“Kami mengundang Pak Rektor dan tim ISI Surakarta datang langsung ke Belu setelah retret, untuk menindaklanjuti MoU ini ke langkah konkret,” ujar Bupati Lay.
Bupati juga menegaskan pentingnya kehadiran ISI Surakarta di Belu untuk memastikan pembangunan perguruan tinggi seni di wilayah perbatasan ini berjalan dengan arah yang tepat sejak awal.
Ia bahkan menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk menghibahkan lahan sebagai lokasi kampus.
“Belu adalah pintu perbatasan, penjaga ketahanan budaya di beranda terdepan NKRI. Budaya harus kita rawat sebagai kekuatan bangsa,” tegasnya.
Lebih jauh, Bupati Lay menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah memberikan sinyal dukungan terhadap pengembangan seni dan ekonomi kreatif di Belu, termasuk melalui penyelenggaraan Pameran Ekonomi Kreatif pada 28 Oktober 2025 mendatang.
Ia berharap kerja sama ini dapat mencakup produksi film pendek, konten digital, hingga kajian budaya yang memperkuat pariwisata dan mengantarkan Belu sebagai “Kota Festival” di Indonesia Timur.
Sementara itu, Rektor ISI Surakarta Prof. Dr. I Nyoman Sukerna mengapresiasi semangat Pemkab Belu dalam menjalin kembali kemitraan yang sempat terjalin sebelumnya, seperti dalam penyelenggaraan Festival Fulan Fehan.
Rektor menyatakan kesiapan ISI Surakarta mendampingi proses pendirian perguruan tinggi seni di Belu, termasuk membuka Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) sebagai langkah awal. Ia mencontohkan uji coba PSDKU di Banyuwangi yang sudah berjalan dengan dua program studi.
“Belu bisa menjadi lokasi selanjutnya. Kami siap mendukung, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan,” kata Prof. Sukerna.
Ia juga menyarankan pembentukan tim khusus di tingkat daerah untuk merancang pendirian lembaga pendidikan seni tersebut. Selain itu, ISI Surakarta juga terbuka untuk mengirim dosen dan mahasiswa guna melaksanakan kegiatan riset dan pengabdian masyarakat di Belu.
Prof. Sukerna berharap kerja sama ini menjadi langkah awal bagi pelestarian dan pengembangan seni budaya Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan yang strategis.
“Semoga kemitraan ini memberi manfaat nyata, baik bagi ISI Surakarta maupun masyarakat Belu. Kami datang dengan semangat gotong royong,” pungkasnya.
Penandatanganan MoU ini mencakup bidang pendidikan, penelitian, pelestarian budaya lokal, pengembangan seni tradisional, ekonomi kreatif, serta peningkatan kapasitas SDM seni dan budaya di Kabupaten Belu.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait