Maknai Paskah, Jemaat GMIT Petra Kefamenanu Gelar Jalan Salib Sambil Pungut Sampah

Apson Benu
Jemaat Petra kefamenanu saat melaksanakan kegiatan Jalan Salib Green Paskah, Kamis (17/4/2025).

KEFAMENANU, iNewsTTU.id - Dalam rangka memaknai perayaan Paskah tahun 2025, Jemaat GMIT Petra Kefamenanu, Klasis TTU menggelar kegiatan Jalan Salib bertemakan "Green Paskah" sambil memungut sampah di Kota Kefamenanu, Ibu Kota Kabupaten TTU, Nusa Tenggara Timur, Kamis (17/4/2025). 

Aksi nyata peduli lingkungan bersih itu dibuka secara resmi Ketua Majelis Klasis TTU, Pdt. Andreas Nubatonis, S.Th, di depan teras gereja GMIT Petra Kefamenanu. 

Selama kegiatan, jemaat didampingi Ketua Majelis Klasis TTU, Pdt. Andreas Nubatonis, S.Th, Ketua Majelis Jemaat Petra Kefamenanu, Pdt. Angkol Tangwal.,M.Th., didampingi Pdt. Endang Balang dan Pdt. Jandri M. Mbeo.,S.Th.

Kegiatan diikuti ratusan jemaat yang terdiri dari para orang tua, pemuda dan anak remaja itu dilaksanakan mulai pukul 16.00 wita. Start awal dimulai dari Gereja Petra menuju Rutan Kefamenanu, Perempatan Markas Banser, perumahan PUPR dan Kembali Gereja Petra. Mobil truk sampah milik dinas lingkungan hidup Kabupaten TTU langsung membuntuti rombongan guna memuat sampah yang dipungut. 

Sambil memakai alas tangan sembari memegang kantung plastik, mereka mulai menyusuri sepanjang jalan, got-got dan pertokoan untuk memungut sampah plastik dan jenis sampah lainya yang tengah tertumpuk dan bertebaran liar. 

Uniknya, di sela-sela kegiatan para pemuda yang dipimpin langsung Charles Ratu Lobo melakoni drama singkat dengan isu lingkungan. Suasana cair penuh semangat hingga fajar menyingsing di ufuk barat. 

Pendeta Pendamping Pemuda GMIT Petra Kefamenanu, Pdt. Jandri M. Mbeo, S.Th., menjelaskan, kegiatan Green Paskah dilakukan guna memaknai pemberitaan tentang Salib Yesus yang tidak pernah mati di tengah tantangan perkembangan zaman yang semakin pesat. 

"Kita punya pergumulan ekologi khususnya kerusakan lingkungan hidup sangat besar. Itu menjadi pergumulan GMIT. Sehingga saat kita melakukan kegiatan ini, sesungguhnya kita sedang berupaya menyampaikan kepada orang tentang apa yang Yesus lakukan tentang penyelamatan dunia dan seluruh ciptaan," ucapnya. 

Pdt Jandri bertekad, jemaat Petra ingin menjadi influenser demi mempengaruhi orang tentang ramah lingkungan sekitar dengan memungut sampah. "Selama ini perayaan Paskah Jalan Salib itu berkaitan dengan manusia. Antropologi. Padahal, yang Yesus lakukan itu untuk dunia, bukan hanya manusia saja. Karena salah satu ajaran iman kita itu adalah tentang konsep Eskatologi atau tentang kedatangan Yesus kembali. Dunia yang baru," ungkapnya. 

Lebih jauh mantan Ketua Majelis Jemaat Betel Dalehi ini menjelaskan, dalam pemahaman Kristen itu bukan berarti Yesus secara fisik turun kembali ke bumi tetapi dunia ini yang diperbaharui. Maka, lanjut dia, manusia harus mempersiapkan diri, salah satunya dengan memelihara bumi. 

Pdt Jandri berharap, kiranya jemaat Petra Kefamenanu bisa lebih memahami tentang makna Paskah, khususnya tentang Karya Keselamatan Yesus di Atas Kayu Salib, bukan hanya untuk umat manusia saja melainkan seluruh ciptaan di muka bumi terkhususnya alam sekitar, demi masa depan anak-cucu.

"Apa yang Tuhan Yesus lakukan itu bukan untuk nanti, tetapi untuk sekarang. Di sini. kalau kita menikmati hidup kekal, suka cita dan damai sejahtera serta keselamatan yang nanti dimulai dari sini ketika kita masih hidup," singkatnya. 

"Paskah itu momen pembaharuan, kelahiran kembali dan momen kebangkitan. Bangkit dari yang lama menuju kepada yang baru. Kematian Yesus itu menandakan sesuatu yang lama berlalu dan Paskah untuk kebangkitan itu menandakan sesuatu yang baru secara total, termasuk gaya hidup dan cara pandang terhadap manusia dan dunia," tambahnya. 

Terpisah, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan, Yuli Wali selaku wakil ketua Pemuda, menambahkan, sebagai generasi penerus gereja, pemuda memiliki peran penting. Dalam perayaan Paskah, pemuda perlu terlibat supaya semakin mampu memaknai masa kesengsaraan Yesus sampai pada Kebangkitan-Nya. 

"Kegiatan Paskah kali ini pemuda melakukan kegiatan jalan salib bertemakan "green Paskah" yang didalamnya dilakukan aksih pilih sampah sepanjang rute jalan Salib," jelasnya. 

Dijelaskan Yuli, pemuda melihat kerusakan lingkungan merupakan salah satu bentuk dosa manusia di zaman sekarang. Kebiasaan membuang sampah seperti sudah membudaya dan menjadi hal biasa. "Kami melihat bagaimana seperti Yesus yang sudah menderita menanggung dosa kita umat manusia, bumi juga rusak karena menanggung kesalahan dan ketidakmampuan kita dalam memelihara lingkungan dengan baik, penggunaan plastik berlebihan, penebangan pohon dengan tidak bijaksana dan kebiasaan2 kita yang merusak lingkungan," jelasnya. 

"Harapan untuk pemuda Petra sebagai generasi penerus agar dengan adanya kegiatan aksi bersih2 ini kita semua semakin memiliki rasa tanggung jawab dalam melestarikan lingkungan dan mulai memiliki kebiasaan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Agar kebiasaan baik ini bisa kita wariskan ke generasi selanjutnya. Saya percaya bahwa satu kebiasaan kecil yg baik ketika dilakukan oleh banyak orang akan memberikan dampak yg besar untuk bumi ini," tambah Ketua Pemuda Petra Kefamenanu, Charles Ratu Lobo. 

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network