Kelurahan Oesapa Barat Pionir Ruang bersama Merah Putih, Teladan Pemberdayaan Perempuan dan Anak

Rudy Rihi
Menteri PPA RI, Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi saat di Kelurahan Oesapa Barat. Foto : Ist

KUPANG,iNewsTTU.id- Kelurahan Oesapa Barat, yang terletak di wilayah pesisir Kota Kupang, terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Dengan jumlah penduduk sekitar 14.000 orang yang tersebar di 21 RT dan 7 wilayah RW, berbagai upaya telah dilakukan Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak ini,  Kelurahan ini dipilih sebagai Kelurahan Model Ruang Bersama Merah Putih.

Christian Eiko Chamdra, selaku Lurah Oesapa Barat, saat menerima Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, bersama rombongan yang melakukan kunjungan dalam rangka mengevaluasi dan sebagai motivasi upaya-upaya pelaksanaan kegiatan pemberdayan perempuan dan perlindungan anak yang dilakukan oleh masyarakat dan Pemerintah di Kelurahan Oesapa Barat, yang bertempat di kantor Lurah Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima Kota kupang,

Mulai dari pengelolaan sampah plastik hingga penyediaan fasilitas air bersih dan ruang terbuka publik, menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dalam hal penanganan sampah plastik, solusinya dengan pembentukan kelompok Bank Sampah Muara Abu yang dikelola oleh para ibu.

Melalui pengumpulan dan pemilahan sampah plastik, kelompok ini tidak hanya membantu mengurangi sampah di pesisir, tetapi juga meningkatkan perekonomian keluarga dengan menjual sampah plastik kepada pengepul. Selain itu, mereka juga berhasil membangun TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Recycle) yang difasilitasi oleh pemerintah kota, untuk mendukung pengelolaan sampah secara lebih terorganisir.


Masyarakat  juga berhasil menyediakan air bersih melalui pembangunan empat sumur bor dan jaringan perpipaan yang menjangkau hampir 400 rumah tangga. Hal ini, bersama dengan pembangunan MCK Sehat dan instalasi pengolahan limbah, mendukung pola hidup bersih dan sehat bagi masyarakat setempat.

Dalam mendukung pendidikan anak, pihaknya juga membangun taman baca anak dan ruang belajar yang dikelola oleh masyarakat dengan dukungan CSR PT. PLN. Anak-anak di kelurahan ini tidak hanya belajar calistung, tetapi juga mengenal Bahasa Inggris melalui berbagai program yang dilaksanakan oleh mahasiswa lokal yang berkuliah di jurusan FKIP.

Dalam bidang kesehatan masyarakat juga menjadi perhatian utama, dengan kader posyandu aktif memberikan layanan kesehatan rumah ke rumah, termasuk pemeriksaan penyakit tidak menular dan imunisasi anak. Selain itu, masyarakat kami juga memperkenalkan ruang terbuka publik dan lapangan futsal sebagai sarana untuk anak-anak dan remaja berolahraga dan bermain tanpa harus membayar.

Dalam sektor ekonomi, mereka mengembangkan pariwisata pesisir dan UMKM dengan melibatkan Politeknik Negeri Kupang dalam program pengabdian masyarakat. Keberhasilan ini mendorong peningkatan kunjungan ke pantai lokal dan memberikan pelatihan keterampilan kepada ibu-ibu setempat, seperti menjahit, daur ulang sampah, dan pengemasan produk.

Tak kalah penting, upaya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan kekerasan terhadap perempuan dan anak juga mendapat perhatian serius. Melalui koordinasi dengan pihak terkait, masyarakat memastikan bahwa proses keberangkatan pekerja migran dilakukan sesuai prosedur dan melibatkan pengawasan yang ketat.

" Semua ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kelurahan Oesapa Barat.” ujar Lurah Christian.


Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, juga menyampaikan pengantar singkat mengenai komitmen Pemerintah Kota Kupang dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di seluruh kelurahan.

“Dalam rangka mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, pemkot kupang telah melakukan sosialisasi hingga ke tingkat Kelurahan dan RT/RW kami juga memberikan pemahaman mendalam tentang undang-undang perlindungan anak, termasuk sanksi hukum bagi pelaku kekerasan," ujar Linus.

Sementara itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, dalam arahannya mengungkapkan bahwa Ruang Bersama Merah Putih adalah tempat di mana semua pihak dapat bekerja sama untuk mencapai masyarakat Indonesia yang sejahtera dan mandiri, dengan mengutamakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

“Integritas, loyalitas, dan kompetensi adalah nilai-nilai yang dipertaruhkan untuk membangun bangsa, terutama dalam memperhatikan kesejahteraan perempuan dan anak. Dalam upaya menciptakan desa atau kelurahan yang Ramah Perempuan dan Peduli Anak, konsep Ruang Bersama Merah Putih menjadi salah satu solusi," uajrnya.

Ia menambahkan di dalam ruang ini, tersedia data terkini mengenai kekerasan terhadap perempuan dan anak, sehingga berbagai program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat disusun dengan lebih tepat sasaran.

Ruang Bersama Merah Putih adalah tempat di mana semua pihak bekerja sama untuk mencapai masyarakat Indonesia yang sejahtera dan mandiri. Dalam konteks ini, perlu diingat pentingnya disiplin dalam bekerja dan menghindari perilaku koruptif.

Penggunaan gadget harus lebih bijak dan literasi mengenai penggunaan teknologi perlu diajarkan, agar tidak mengganggu tugas-tugas yang harus diselesaikan. Anak-anak, misalnya, perlu dikenalkan pada permainan tradisional lokal yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila, tanpa membedakan suku, agama, atau ras. Dengan demikian, nilai-nilai tersebut dapat terinternalisasi dalam diri setiap anak.

Turut hadir dalam kegiatan ini DP3AP2KB Provinsi NTT yaitu Kadis DP3PAP2KB Provinsi NTT Ruth Diana Laiskodat, Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak (PKA), France A. Tiran,  Kabid Kualitas Hidup Perempuan, dr. Theresa S. Ralo, Kabid Pemberdayaan Perempuan, Dr. Nikolaus N. Kewuan, Plh. Kabid Pemenuhan Hak Anak; Oce Boymau, Kepala UPTD PPA, Saleha Wongso, Kasubag Tata Usaha UPTD PPA; Megawaty Sidik; dan Kepala Seksi Pengaduan UPTD PPA ;Jefri Aryandra. Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang, drg. Francisca J. H. Ikasasi.

Selain itu, hadir pula mitra seperti Save the Children, Direktur Cis Timor Indonesia dan UN Women. Ketua Majelis Jemaat GMIT Betlehem Oesapa Barat : Pdt. Elisa Maplani, S. Th., dan Pendeta Magdalena Adam-Manu, Sekretaris Camat Kelapa Lima: Ferdinan Masae, Plt. Kadis P3A Kota Kupang: Imelda Manage.

Serta Piet Djami Rebo sebagai Tokoh Masyarakat Kelurahan Oesapa Barat, Lima Kepala Keluarga yang menghibahkan tanah seluas 300 meter untuk pembangunan sumur bor dan tempat pembuangan sampah terpadu: Keluarga Nawa, Keluarga Henuk, Keluarga Foes, dan Keluarga Long, Ketua TP. PKK Kelurahan Oesapa Barat: Devi Yanthi Wielawa, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Oesapa Barat: Salmun Manage.
 

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network