Massa aliansi audiensi dengan Pj. Bupati TTS, Edison Sipa. Foto : Ist.
Nikodemus Manao dari ITA PKK dan AGRA menyampaikan bahwa kalau pemerintah memberikan ruang bagi kehutanan untuk menguasai Mutis maka TTS akan krisis air bersih dan jangan tunggu alat negara yang menggusur rakyat asli Timor dari tanahnya sendiri.
"Air mata kami di Pubabu belum kering. Cukup kami saja di Pubabu yang merasakan jangan masyarakat Amanuban lainnya dan masyarakat Mollo ikut merasakan duka yang sama" ungkap Nikodemus.
Aldy Benu dari IKMAS TTS ( Ikatan Mahasiswa asal TTS ) menyangkan kelemahan Pemda dalam menyikapi isu Laob Tumbesi dan taman Nasional Mutis.
"Kami meminta ketegasan Pemda akan status Mutis dan Laob Tumbesi " tegas Benu.
Yoksan Mailam dari FMN menegaskan hal ini adalah grand desain ( desain besar) pemerintah pusat untuk menguasai tanah dan sumber daya alam TTS.
"ini adalah grand desain pemerintah pusat untuk menguasai sumber daya alam masyarakat Timor. Saya bukan orang asli Timor, saya dari Alor tapi saya punya kepedulian. Presiden Jokowi dalam 10 tahun terakhir hanya menguras kekayaan alam secara besar-besaran dan pemerintah Daerah kabupaten TTS harus jeli melihat permainan oligarki" tegas Yoksam.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait