Mendagri menjelaskan bahwa pemilihan Andriko telah melalui berbagai proses sesuai mekanisme yang berlaku dan mempertimbangkan masukan dari tim ahli.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa Andriko dipilih setelah melewati mekanisme yang ada, termasuk penilaian dari tim ahli yang dipimpin langsung oleh Presiden.
Salah satu pertimbangan utama dalam keputusan ini adalah untuk menjaga netralitas selama proses Pilkada 2024 di NTT. Karnavian menilai bahwa meskipun putra daerah memiliki pengetahuan mendalam tentang kondisi lokal, pemimpin non-putra daerah lebih baik untuk memastikan netralitas selama Pilkada.
Menurut Karnavian, tanpa adanya Pilkada, lebih baik memilih putra lokal karena mereka lebih cepat membangun hubungan dengan masyarakat dan mempercepat pembangunan. Namun, untuk menjaga netralitas selama Pilkada, pemimpin dari luar daerah lebih disarankan.
Mendagri berharap Andriko dapat bekerja dengan efektif untuk memajukan pembangunan di NTT, mengingat daerah ini menghadapi berbagai tantangan serius seperti kemiskinan, stunting, dan rendahnya indeks SDM.
Tito Karnavian menekankan bahwa Pj Gubernur memiliki peran penting sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah dan diharapkan dapat mendukung agenda-agenda penting, termasuk pengentasan kemiskinan ekstrem, percepatan penurunan stunting, dan kesuksesan Pilkada.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait