"Kondisi ini memang baik untuk konsumen, mereka bisa membeli cabai dengan harga lebih murah. Tapi bagi petani, ini situasi yang sulit. Mereka harus menjual lebih banyak cabai untuk bisa mendapatkan keuntungan yang sama seperti sebelumnya," kata Gusti.
Turunnya harga cabai ini menjadi tantangan tersendiri bagi para petani di TTU, yang harus bersaing dengan petani dari daerah lain yang juga mengalami panen melimpah.
Ketergantungan pada harga pasar yang fluktuatif ini menunjukkan betapa rentannya pendapatan petani terhadap dinamika pasokan dan permintaan.
Sejumlah petani berharap adanya intervensi atau dukungan dari pemerintah untuk membantu menstabilkan harga atau setidaknya memberikan solusi dalam situasi harga yang tidak menguntungkan ini.
Tanpa dukungan yang memadai, banyak petani yang mungkin akan kesulitan menutupi biaya produksi mereka, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Meskipun para konsumen kini bisa menikmati harga cabai yang lebih terjangkau, penting untuk diingat bahwa kondisi ini membawa dampak yang tidak selalu menguntungkan bagi seluruh pihak, terutama para petani yang menjadi ujung tombak produksi pangan di wilayah TTU.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait