KUPANG,iNewsTTU id- Taekwondo Nusa Tenggara Timur di bawah kendali Fransisco Bernando Bessi semakin maju dan terus mengukir berbagai prestasi baik di tingkat lokal maupun nasional.
Kemampuan Sisco sapaan akrabnya dalam merangkul semua pihak membuat taekwondo NTT bangkit kembali dari tidur panjangnya, dojang yang mati suri kini seolah bangkit dari tidur panjangnya, semakin banyak open turnamen yang digelar oleh berbagai dojang dan makin banyak dojang baru bermunculan bukan saja di Kota Kupang namun juga di hampir sebagian wilayah NTT.
Ditemui diruang kerjanya, Senin ( 29/7/2024) Sisco membuka rahasia suksesnya, yakni dukungan orang tua atlet, menyatunya organisasi Universal Taekwondo Indonesia ( UTI) yang melebur kembali menjadi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia ( PBTI) sehingga satu komando tegak lurus dan kekompakan pengurus di tingkat Provinsi hingga Kabupaten Kota se NTT, dan terkahir yakni sinergi pengurus dengan pelatih, serta Pemerintah Daerah.
" Di tempat paling pertama saya apresiasi dan terima kasih khususnya buat orang tua atlet
karena susah mempercayakan anaknya untuk dibina oleh pelatih, setelah itu baru kami pengurus merangkul semua pihak yang terkait menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan" Ujarnya.
Sisco menambahkan saat dirinya diberikan mandat dan tanggung jawab sebagai Ketua Taekwondo Indonesia NTT, ia langsung merangkul pengurus UTI untuk kembali sehingga tidak ada lagi perpecahan, semua menyatu demi kemajuan taekwondo di NTT.
" Menjadi pengurus itu tanggung jawabnya berat, setelah saya dan rekan- rekan pengurus baru di berikan mandat, hal yang pertama saya lakukan ialah menyatukan UTI yang merupakan pecahan dari PBTI, karena selama 10 tahun selalu berjalan masing- masing dan kini semua sudah menyatu, kami tegak lurus di bawah komando PBTI," tambahnya.
Ia juga mengatakan seluruh pembinaan baik atlet dan pelatih semua bermula dari pengurus, karena itu menurutnya pengurus harus solid dan kompak.
" Saya meminta kepada semua pengurus agar solid dan kompak, setiap saya keliling dan menyambangi pengurus di semua wilayah NTT, saya tekankan semua pengurus harus kolaborasi dengan pelatih agar atlet ini nyaman," tegas Sisco.
Dan terakhir Sisco mengatakan kolaborasi antara pengurus dan pemerintah daerah menjadi hal yang tak kalah penting, komunikasi terus ia bangun karena kemajuan dan perkembangan taekwondo butuh campur tangan semua unsur terkait.
Pihaknya juga selalu membangun komunikasi yang baik, entah dengan Pemda Propinsi, Kabupaten dan Kota, juga Komite Olahraga Nasional Indonesia ( KONI) NTT, ia mencontohkan di wilayah Malaka dengan dukungan Dispora setempat, Ada 5 putra terbaik Malaka yang diluncurkan ke Bali untuk mengikuti kejuaraan nasional (Kejurnas) 25-28 Juli 2024 lalu.
Ia juga mencontohkan perkembangan taekwondo di NTT kian maju, seperti atlet Timor Tengah Utara yang terus menorehkan prestasi, Ketiga atlet TTU berhasil meraih medali emas, perak dan perunggu, dalam ajang perlombaan Turnamen Taekwondo Championship Bali ( 25-28 Juli 2024).
Lalu ada Komodo Open Tournament 1 yang merupakan event perdana yang diselenggarakan dan berlangsung pada 28-29 Juni 2024 oleh Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia (Pengcab TI) Mabar dan diikuti kurang lebih 400 peserta dari berbagai daerah, menurutnya hal ini merupakan bukti komitmen pengurus dan pelatih yang bersinergi dengan pemda untuk memajukan taekwondo di NTT.
" Reward perhari ini yang kami dapat ialah kami ( PBTI NTT_red) berhasil membuat event terbanyak di NTT khusus cabang olahrga beladiri yang bukan dari pemerintah, artinya event ini cabang olahraga itu sendiri yang mensponsori kegiatan tersebut dibantu panitia lokal, contoh Kajati Cup II yang berlangsung pada 12-14 Juli 2024 kemarin, itu sudah diikuti sebanyak 1124 atlet termasuk dari Timor Leste, ini prestasi yang membanggakan," Pungkasnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait