SABU RAIJUA, iNewsTTU.id-- Para guru khususnya guru di tingkat sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga saat ini masih menjerit akibat hak-haknya tak kunjung dibayarkan Pemda Sabu Raijua, NTT.
Hak para guru di antaranya Sertifikasi dan Non Sertifikasi serta uang tambahan penghasilan pegawai (TPP) yang seharusnya didapat, namun sejak tahun 2023 lalu mereka belum juga menerima dengan alasan yang berbelit-belit.
Mirisnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Sabu Raijua dinilai cuek padahal telah berulang kali disuarakan para guru bahkan pernah menyeruduk kantor bupati untuk mempertanyakan hak mereka.
"Hak kami berupa uang Non Sertifikasi tahun 2023 sebanyak tujuh bulan belum dibayar begitu juga dengan hak kami untuk uang TPP dari tahun 2023 sampai 2024 triwulan 2 belum dibayar tapi kalau TPP 2023 itu satu tahun penuh" Ungkap seorang guru.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Sabu Raijua Niko Rona Mata yang dihubungi ttu.inews.id, membenarkan bahwa memang masih ada hak para guru yang belum terbayar dan sudah menjadi hutang daerah dan diharapkan setelah ada perubahan anggaran maka akan segera langsung dibayarkan.
Kata dia, pihaknya juga tidak akan pernah mau menunda hak guru namun karena sesuai kondisi yang ada maka masih menjadi tunggakan.
"Untuk uang nonser 2023 memang belum dibayar karena masuk dalam kategori try over dan yang anggaran Pusat, memang belum ada kami dapat tapi kalau TPP 2024 untuk bulan januari sudah dibayar sisa februari dan maret yang sementara lagi diproses,"paparnya.
Lanjut dia, sedangkan untuk tahun 2023 pihaknya masih menunggu perubahan anggaran.
"kami masih tunggu perubahan anggaran supaya bisa dibayarkan tapi itu sudah jadi utang pemerintah. Dan khusus nonser triwulan 2, guru SMP sudah dibayarkan dan sisa guru SD lalu ada juga yang mungkin tidak bisa dapat karena kriteria penerima sudah harus semuanya sarjana" Ungkap Niko.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait