JAKARTA, iNewsTTU.id-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. Pertemuan tersebut awalnya direncanakan untuk membahas peningkatan inklusivitas keuangan melalui digitalisasi. Namun, Tony Blair memberikan masukan terkait dampak konflik Iran-Israel kepada Indonesia.
Dalam keterangannya, Airlangga menyebut bahwa mereka ingin mendorong digitalisasi yang inklusif dengan memperhatikan infrastruktur digital, regulasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI), serta keamanan cyber. Airlangga juga berharap Tony Blair Institute (TBI) dapat mendukung upaya digitalisasi tersebut dengan sumber daya yang dimilikinya.
Selain itu, Airlangga dan Tony Blair juga membahas transisi energi, terutama terkait Just Energy Transition Partnership (JETPI) dan Asia Zero Emission Community (AZEC). Mereka juga membicarakan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 1,2 GigaWatt di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Tak hanya itu, isu geopolitik juga menjadi topik pembicaraan, khususnya terkait konflik di Timur Tengah.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait