TikTok dinilai sebagai platform media sosial terbesar yang digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk mencari informasi politik, hanya tertinggal dari televisi.
Strategi Prabowo Gibran dalam memfokuskan upaya mereka di TikTok. Menurut Prabu, mencerminkan pemahaman mendalam tentang dinamika media sosial dan pengaruhnya terhadap pemilih.
Mereka memilih untuk tidak bersaing di platform dengan ekosistem lebih kecil, seperti Twitter atau X, meskipun mereka tidak sepopuler di platform tersebut dibandingkan dengan Anies Baswedan dan Cak Imin. Namun, fokus mereka tetap pada TikTok dan Meta, termasuk Instagram dan Facebook.
“Jadi secara umum yang bisa saya katakan bahwa Prabowo Gibran dan juga timnya pandai dalam memilih game mana yang harus dimenangkan.” Ujarnya.
Prabu juga membahas tantangan dalam analisis data sosial media, khususnya pentingnya pemilihan keyword yang tepat untuk menarik data yang akurat.
“Keyword ini kuncinya adalah harus apple to apple, harus menggunakan kata yang kuat asosiasinya pada Prabowo dan Gibran. Jadi tidak boleh menggunakan kata yang asosiasinya teralu luas dibandingkan subjeknya itu sendiri.” Jelasnya.
Ia juga mencontohkan kata “Amin” yang seharusnya tidak bisa dijadikan keyword Tunggal karena cakupan artinya yang terlalu luas.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait