KUPANG,iNewsTTU.id-- Prajurit Kompi C Yonko 466 Kopasgat TNI Angkatan Udara dari Lanud El-Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, menjalani latihan terjun payung statik dalam upaya mempertajam kemahiran dan kesiapsiagaan para prajurit di wilayah perbatasan Indonesia, Australia, dan Timor Leste.
Sebanyak 32 prajurit dari Kompi C Yonko 466 Kopasgat Lanud El-Tari Kupang turut serta dalam latihan ini, di mana mereka melaksanakan aksi terjun payung dari pesawat Hercules. Sebelum melibas angkasa, setiap prajurit menjalani pemeriksaan kelengkapan terjun untuk memastikan kesiapan dan keselamatan dalam melaksanakan tugasnya.
Aksi terjun payung ini tidak hanya menjadi latihan rutin untuk penyegaran, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan para prajurit dalam menjalankan tugas operasional di wilayah perbatasan.
Komandan Lanud El Tari Kupang, Marsma TNI Djoko Hadipurwanto, menjelaskan bahwa latihan ini merupakan agenda tahunan yang selalu dijalankan untuk memastikan keterampilan dan kesiapsiagaan prajurit Kopasgat tetap optimal.
"Hari kami menggelar latihan terjun payung, yang sudah menjadi agenda rutin tahunan demi menjaga kemahiran para prajurit", kata Komandan Lanud El Tari Kupang.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari warga sekitar, terutama anak-anak sekolah yang secara langsung menyaksikan aksi terjun para prajurit.
Maria Yosefa Klau, seorang siswi SMP Angkasa Kupang, menyatakan kegembiraannya karena dapat menyaksikan langsung kegiatan terjun payung dan bahkan naik ke pesawat Hercules untuk melihat isi dalamnya, pengalaman yang baru bagi dirinya.
Penerjunan dilakukan dalam dua tahap, yaitu penerjunan statik dari ketinggian 1.200 feet yang diikuti oleh 22 prajurit, dan terjun freefall diikuti oleh 10 prajurit TNI AU dengan ketinggian 8000 feet. Selain memberikan pengalaman berharga bagi prajurit, kegiatan ini juga memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan dan keterampilan prajurit di wilayah perbatasan.
Lokasi Lanud El-Tari Kupang yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste menjadi titik strategis untuk latihan semacam ini. Batas udara wilayah Nusa Tenggara Timur menjadi zona batas antara kedua negara tersebut. Untuk menjaga kedaulatan dan kesiapsiagaan di daerah perbatasan, prajurit Kopasgat senantiasa menjalani latihan rutin seperti terjun payung.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait