Di Provinsi NTT, pasokan listrik belum mencakup seluruh wilayahnya, sehingga energi terbarukan seperti PLTMH menjadi penting untuk dikembangkan.
Sebelum memilih Desa Oesusu sebagai penerima instalasi mikrohidro, MPMX melakukan studi dan pemetaan sosial untuk memastikan bahwa kriteria mikrohidro terpenuhi, termasuk sumber daya yang diukur melalui pengukuran debit air secara manual.
"Dengan diresmikannya instalasi mikrohidro, kami berharap tidak hanya menyediakan penerangan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Energi listrik sangat krusial dalam menggerakkan aktivitas di pedesaan, termasuk penerangan dan mekanisasi pertanian. Dengan adopsi teknologi PLTMH, kami berharap bisa menggantikan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang belum mencapai seluruh pedesaan di Indonesia. Semoga masyarakat dapat optimal dalam memanfaatkan listrik ini untuk belajar, mengembangkan usaha, dan memajukan desanya," ungkap Beatrice.
Program Desa Tangguh Energi MPMX diharapkan bukan hanya tentang penyediaan energi mikrohidro sebagai solusi utama mengatasi kelangkaan sumber energi fosil sebagai sumber utama listrik pedesaan, melainkan juga untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait