Pengamat: Eksistensi Megawati Bisa Bendung Pengaruh Jokowi Jelang Pilpres

Net/Sefnat Besie
Pengamat: Eksistensi Megawati Bisa Bendung Pengaruh Jokowi Jelang Pilpres. Foto: istimewa

Mega bisa dikata satu-satunya ketum parpol yang berani menggelar perang urat syaraf terbuka dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berulangkali, Mega terekam menyindir manuver-manuver politik eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Dalam acara konsolidasi relawan Ganjar-Mahfud, akhir November lalu, misalnya, Mega bahkan sempat menyebut praktik-praktik penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi saat ini mirip dengan era Orde Baru. Putri Sukarno itu juga membakar semangat para relawan agar serius berjuang untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

Tokoh politik sekaliber Mega, kata Zaki, memang dibutuhkan untuk menghadapi pasangan Prabowo-Gibran yang didukung Jokowi. Apalagi, ada indikasi kader-kader PDI-P di daerah sedang tiarap karena dibidik aparat penegak hukum yang digerakkan penguasa. Kehadiran Mega bisa menguatkan semangat perjuangan para kader di akar rumput.

"Saat ini kampanye-kampanye Ganjar di daerah selalu dibuntuti Jokowi melalui kunjungan pada saat yang hampir bersamaan, seperti di Papua dan NTT (Nusa Tenggara Timur). Apalagi, banyak beredar kabar kepala-kepala daerah loyalis PDI-P yang 'digarap' oleh alat-alat negara demi memuluskan misi Istana untuk Pilpres 2024 nanti," ucap Zaki.

Entah kebetulan atau tidak, Jokowi memang kerap hadir di sejumlah daerah yang didatangi Ganjar untuk kampanye. Biasanya, Jokowi mengunjungi daerah itu sehari atau selang beberapa hari setelah Ganjar tuntas berkampanye. Ada anggapan Jokowi sedang berupaya menghapus jejak kampanye Ganjar.

Sejauh ini, menurut Zaki, hanya Mega yang punya daya ungkit untuk memanaskan mesin politik PDI-P yang terancam bekerja setengah hati untuk memenangkan Ganjar-Mahfud. Ia meyakini manuver-manuver politik Mega juga bisa menghasilkan efek elektoral bagi pasangan Ganjar-Mahfud.

"Tuah politik ini tampaknya kurang pada diri Mbak Puan. Kehadiran dan manuvernya tidak banyak mendapat sambutan dan kurang memiliki efek elektoral. Di internal PDI-P dan koalisi pengusung Ganjar, ada keyakinan hanya Bu Mega yang dapat menandingi dan membendung pengaruh Pak Lurah, Jokowi, yang mulai secara masif dan sistematis mengobrak-abrik basis pemilih tradisional PDI-P," kata Zaki.

Editor : Sefnat Besie

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network