JAKARTA, iNewsTTU.id--Tradisi memakai cincin pernikahan di jari manis, terutama jari manis tangan kiri, berawal dari keyakinan Romawi Kuno. Mereka memiliki kepercayaan pada apa yang disebut "Vena Amoris" atau "Vena Cinta".
Konon, Vena Amoris adalah sebuah pembuluh darah khusus yang konon langsung terhubung dari jari manis ke jantung.
Gagasan ini melambangkan bahwa cincin yang dipakai di jari tersebut akan secara langsung terhubung dengan hati pasangan, mengikat cinta dan komitmen mereka selamanya.
Meskipun secara anatomis tidak ada pembuluh darah tunggal yang menghubungkan jari manis langsung ke jantung secara unik dibandingkan jari lainnya, kepercayaan ini begitu kuat dan melekat pada praktik pernikahan.
Perkembangan Tradisi dan Makna Lainnya
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini menyebar ke berbagai budaya dan peradaban, meskipun dengan beberapa variasi:
-Simbol Ikatan Abadi: Bentuk cincin yang melingkar dan tak terputus melambangkan cinta abadi dan kesatuan yang tak berujung antara dua individu.
-Praktis dan Fungsional: Ada juga argumen yang lebih praktis. Jari manis sering dianggap sebagai jari yang paling jarang digunakan atau paling tidak terganggu dalam aktivitas sehari-hari, sehingga cincin lebih aman dan tidak mudah rusak atau mengganggu.
Keyakinan Budaya yang Berbeda:
Di beberapa negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris, cincin pernikahan umumnya dipakai di jari manis tangan kiri.
Namun, di negara-negara seperti Jerman, Rusia, India, dan beberapa negara Eropa Timur, cincin pernikahan justru dipakai di jari manis tangan kanan. Alasannya bisa beragam, mulai dari kepercayaan bahwa tangan kanan melambangkan kekuatan dan otoritas, hingga penafsiran budaya tentang "benar" dan "salah".
Dalam budaya Tiongkok, setiap jari mewakili anggota keluarga. Jempol untuk orang tua, telunjuk untuk saudara kandung, jari tengah untuk diri sendiri, jari manis untuk pasangan, dan kelingking untuk anak-anak. Cincin pernikahan diletakkan di jari manis karena jari ini dianggap paling sulit dipisahkan dari jari tengah (mewakili diri sendiri) ketika semua jari saling ditempelkan ujungnya, melambangkan ikatan yang tak terpisahkan dengan pasangan.
Jadi, di balik kebiasaan sederhana memakai cincin di jari manis, tersimpan sejarah panjang dan makna mendalam tentang cinta, komitmen, dan keyakinan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Apakah ada tradisi pernikahan lain yang ingin Anda ketahui asal-usulnya?
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait