KEFAMENANU, iNewsTTU.id- Di tengah perkembangan zaman yang pesat, tradisi "Usa Pena" atau persembahan sesajen jagung muda tetap dilestarikan oleh masyarakat Suku Dawan di Kampung Banain, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. Tradisi ini merupakan warisan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi, khususnya dalam konteks pertanian lahan kering.
Usa Pena merupakan bentuk ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Sang Pencipta, alam, dan leluhur atas hasil pertanian yang telah dipanen. Tradisi ini menjadi salah satu etape dalam kehidupan masyarakat Suku Dawan di Kampung Banain.
Acara Usa Pena diadakan di setiap rumah adat, dan setiap suku memiliki waktu dan tanggal yang ditentukan untuk melaksanakannya. Saat acara berlangsung, setiap anggota keluarga bergesa ke kebun untuk memilih dan memilah jagung muda terbaik yang akan dipersembahkan di rumah adat.
Setelah memilih jagung, anggota keluarga berkumpul di rumah adat. Seorang tokoh adat memimpin doa secara adat atau natoni, yang merupakan komunikasi atau doa kepada leluhur dan Sang Pencipta. Selama doa, dilakukan penyembelihan hewan kurban seperti ayam atau babi.
Simon Kefi, tokoh adat Kefi Naiopat. di Desa Banain, Timor Tengah Utara, NTT. Foto: iNewsTTU.id/Seth
Usai doa adat, seluruh anggota keluarga bergilir untuk menerima "Usa" (jagung) dari tokoh adat. Jagung dioleskan pada dada, lengan, jari, dan perkakas pertanian seperti parang sebagai simbol untuk mendapatkan berkah berlimpah di tahun-tahun mendatang.
Simon Kefi, tokoh adat Kefi Naiopat, menjelaskan bahwa pasca ritual Usa Pena, semua anggota keluarga, baik yang berada di kampung maupun di tempat rantauan, sudah bisa menikmati jagung muda sebagai tanda bahwa berkah telah diterima.
"Jadi nanti setelah ritual ini selesai maka pertanda semua anggota suku yang ada di Kampung Banain maupun di daerah rantauan sudah bisa menikmati jagung muda,"ungkapnya.
Tradisi Usa Pena ini menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya dan spiritualitas masyarakat Suku Dawan di Kampung Banain. Meskipun telah mengalami berbagai perubahan zaman, nilai-nilai kearifan lokal dan spiritual tetap dijaga dengan tekun dan konsisten oleh masyarakat setempat.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait