SOE, iNewsTTU.id--Sedikitnya 45 pekerja proyek yang terlibat dalam pembangunan Puskesmas Prototipe Lantai II di Bati Desa Nefokoko, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, mengalami kondisi kelaparan dan tertelantarkan oleh kontraktor pelaksana, CV Dua Enam Sepuluh Promosindo.
Para pekerja, yang mayoritas merupakan tukang, merasa kesulitan karena hingga saat ini, upah kerja yang seharusnya menjadi hak mereka belum dibayarkan oleh kontraktor.
Oktofianus Sallu, atau yang akrab dipanggil Dono, salah satu kepala tukang proyek tersebut, mengungkapkan bahwa selain upah kerja, hak sewa mobil angkut material juga belum dibayarkan oleh kontraktor pelaksana.
Dono terpaksa meminjam enam unit mobil dump truck milik keluarganya dengan sistem sewa untuk melancarkan pekerjaan proyek.
Namun, upah sewa mobil dan pembayaran material seperti batu, pasir, dan kerikil juga belum diterima hingga saat ini.
Dono menegaskan bahwa total yang seharusnya dibayarkan oleh kontraktor mencapai 390 juta rupiah, dengan perhitungan per kubik 300 ribu rupiah.
Sementara itu, ongkos tukang dihitung per meter persegi sebesar 100 ribu rupiah. Dono dan rekan-rekannya telah berulang kali mencoba menghubungi kontraktor pelaksana yang diketahui bernama Seprianus Sinlae, namun hingga kini belum mendapat tanggapan.
Pekerja proyek ini bersabar sampai akhir bulan, dan jika hak-hak mereka tidak dibayarkan, mereka bersama-sama akan melaporkan kasus ini ke polisi.
Para pekerja yang lapar dan kehabisan stok makanan sehari-hari selama dua bulan terakhir mendapatkan bantuan dari tokoh masyarakat dan warga sekitar.
Dono menambahkan bahwa saat ini dirinya dikejar-kejar pemilik kendaraan untuk hak sewa mobil yang belum dibayar.
Meskipun sudah berkomunikasi dengan bahasa penguatannya untuk bersabar, namun uang sewa mobil belum juga diterima.
Dono mengaku sulit tidur karena utang sewa mobil yang belum dibayarkan oleh kontraktor pelaksana.
Beberapa tukang sudah dipulangkan ke kampung asal di Kefamenanu dan Tubuhue Amanuban Barat untuk mengurangi beban utang.
Mereka berharap uang proyek segera cair dan pekerjaan kembali lancar agar para tukang dapat dipanggil kembali untuk bekerja.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kontraktor pelaksana belum memberikan klarifikasi terkait dengan mogoknya pekerjaa proyek itu.
(Bagi pihak yang merasa dirugikan dalam berita ini bisa menyampaikan tanggapan atau klrifikasi melalui email redaksi: seth.ntt@gmail.com dilengkapi foto diri dan KTP, redaksi tetap memberikan ruang bagi yang siap memberikan sangggahan) Terimakasih.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait