Ia mengatakan bahwa karena wilayah ini juga sudah bebas PMK berdasarkan hasil survei bersama pemerintah RDTL dan Australia.
"Kedepan kita perkuat Joint Border Comunity,"ungkapnya.
Wapres REAOA RDTL, Maximiano Neno menyambut Forum Group Discussion ini dengan sangat serius, sangat baik untuk diskusi bersama antar negara karena berdampak baik bagi kedua negara.
Lebih lanjut Wapres REAOA mengatakan bahwa warga RDTL menerapkan prinsip Tara Bandu yaitu larangan untuk tidak melakukan ilegal di perbatasan terhadap hewan maupun produknya, serta tidak boleh eksploitasi produk-produk pertanian.
Ditempat yang sama, Wakil Bupati TTU berharap bahwa pertemuan ini dapat menghasilkan gagasan inovatif dan solusi yang dapat diimplemantasikan untuk mendukung potensi ekspor impor RI RDTL
Focus Group Discussion ini berlangsung sangat menarik dengan penuh keakraban antara kedua negara RI RDTL.
Hadir dalam FGD ini Dubes RI RDTL, Wapres REAOA, Wakil Bupati TTU, Plt. Kepala Karantina NTT, Jajaran Dirjen Pertanian Peternakan dan Perikanan Timor Leste, Jajaran Pimpinan Instansi terkait Pemprov NTT dan Kabupaten NTT, Kepala Administrator PLBN Motaain, Motamasin dan Wini, Dansatgas Pamtas RI-RDTL, Jajaran TNI Polri setempat serta para pimpinan BUMN.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait