Ganjar Pranowo Diminta Antisipasi Kampanye Hitam Korupsi KTP-el

iNews.id, Sefnat Besie
Pengamat politik Ade Reza Haryadi menilai tingkat elektabilitas bakal calon presiden Ganjar Pranowo tidak akan terpengaruh isu terkait korupsi mega proyek pengadaan KTP elektronik. Foto ist.

SEMARANG, iNewsTTU.id--Pengamat politik Ade Reza Haryadi menilai tingkat elektabilitas bakal calon presiden Ganjar Pranowo tidak akan terpengaruh isu terkait korupsi mega proyek pengadaan KTP elektronik.

Meski begitu, ia menyebut Ganjar perlu mewaspadai isu itu dijadikan bahan kampanye hitam di Pilpres 2024 oleh lawan-lawan politiknya. 

"Jika hal tersebut (kampanye hitam) itu tak ada, maka tidak akan ada dampak berarti terhadap elektabilitas Ganjar. Kalau dilihat besaran hasil survei, saya kira tidak cukup signifikan memengaruhi potensi elektoral Pak Ganjar Pranowo," ucap Reza saat dihubungi, Sabtu (2/9/2023).

Survei teranyar yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) belum lama ini menunjukkan sebanyak 18% publik tahu bahwa nama Ganjar kerap diseret ke pusaran kasus korupsi KTP-el. Sebanyak 82% responden menyatakan tidak tahu keterkaitan Ganjar dalam kasus korupsi KTP-el. 

Dari total jumlah responden yang tahu ada nama Ganjar dalam kasus itu, sebanyak 33% percaya bahwa Ganjar menerima duit dari hasil korupsi proyek KTP-el. Yang tidak percaya sebanyak 46% dan sisanya tidak menjawab. Mayoritas responden yang percaya Ganjar terlibat ialah pendukung Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. 

Alih-alih menanggapi kampanye hitam terkait KTP-el yang potensial muncul di Pilpres 2024, Reza berpendapat Ganjar sebaiknya fokus menyampaikan gagasan dan program yang bermanfaat bagi publik. Tim kampanye Ganjar, kata Reza, sebaiknya juga tidak berlebihan merespons isu tersebut. 

"Tentu itu akan lebih baik dan menunjukkan kualitas Pak Ganjar sendiri, yaitu bahwa beliau concern terhadap persoalan-persoalan programatik, persoalan platform, dan hal-hal yang terkait problem riil yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara dibandingkan merespons kampanye hitam seperti itu (isu korupsi proyek pengadaan KTP-el)," ujar Reza.

Korupsi proyek KTP-el ditaksir merugikan negara hingga Rp2,3 triliun. Dalam kasus itu, sejumlah tersangka telah divonis, di antaranya mantan Ketua DPR RI Setya Novanto dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. 

Editor : Sefnat Besie

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network