"Yabiku juga memberikan pelatihan keterampilan, seperti pelatihan menjahit, untuk para korban sebagai upaya untuk membantu mereka,"ujar Filiana Tahu, Direktur Yabiku NTT.
Penting untuk menyadari bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah masalah serius dan mendalam, dan diperlukan upaya kolektif dari berbagai pihak untuk mengatasi dan mencegahnya.
Sosialisasi dan pendampingan seperti yang dilakukan oleh DP3A dan Yabiku adalah langkah awal yang penting dalam upaya untuk memberikan perlindungan dan memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah tersebut.
Camat Insana Barat, Melkianus Gawen menyampaikan rasa terima kasih kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten TTU dan Yabiku NTT karena telah bersedia untuk mensosialisasikan peraturan yang bertujuan melindungi korban kekerasan.
Camat juga berharap agar semua peserta sosialisasi dapat memahami dengan baik materi yang disampaikan dan menyebarkannya kepada seluruh masyarakat di wilayah desa masing-masing.
Langkah sosialisasi ini menunjukkan komitmen dari pihak-pihak terkait untuk berupaya mengatasi masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak yang semakin mengkhawatirkan di wilayah NTT.
Melalui pendekatan sosialisasi dan pendampingan, diharapkan akan tercipta kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang perlindungan dan pencegahan kekerasan, sehingga dapat mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah tersebut.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait