Daftar Calon Dekan Prof. Yantus Neolaka ingin FKIP Undana jadi Barometer Pendidikan

Eman Suni
Prof. Yantus Neolaka didaftarkan menjadi Calon Dekan FKIP Undana Kupang. Jumat (21/07/2023). Foto : Eman Suni/Inews Tv

KUPANG, iNewsTTU.id-- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang telah membuka pendaftaran untuk penjaringan calon Dekan masa periode 2023-2027.

Di hari keempat ini baru satu orang yang mendaftar untuk maju sebagai calon Dekan FKIP Undana Kupang, yakni Prof. Dr Yantus Aristarkus B. Neolaka, dari Program Studi Pendidikan Kimia.

Ketua Panitia pendaftaran Dekan FKIP Undana, Dr.Edy Suprapto mengatakan dihari keempat ini baru satu orang yang mendaftar, sementara yang memenuhi kriteria untuk menjadi Dekan di FKIP ada 19 orang.

"Di FKIP ini ada 19 dosen yang memenuhi persyaratan untuk menjadi calon Dekan, namun hingga hari keempat ini baru Prof.Yantus Neolaka yang mendaftar", Kata Dr. Edy.

"Ia menambahkan, kami sebagai panitia hanya melakukan penjaringan dan nanti akan diserahkan kepada Senat untuk dilakukan pengesahan dan penetapan bakal calon yang akan mengikuti pemilihan pada Bulan Agustus mendatang ", Sebut Ketua Panitia.

Usai melakukan pendaftaran Prof Yantus mengatakan motivasi dirinya maju sebagai calon Dekan karena ingin menularkan sistem akademik yang berakar dari ilmuan.

Ia menyebut FKIP harus menjadi barometer di perguruan tinggi Undana sehingga sistem akademik yang sesungguhnya itu ditularkan. "Tidak bisa lagi kita kerja biasa-biasa untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Hanya orang gila saja yang bekerja sesuatu dengan metode yang sama tetapi ingin menghasilkan sesuatu yang berbeda dan luar biasa,” sebut Prof. Yantus mengutip pendapat Albert Einstein.

Meski baru menjadi calon, profesor termuda di FKIP Prof. Yantus Neolaka memiliki mimpi besar untuk mentransformasikan sistem pendidikan untuk menjadikan FKIP sebagai barometer pendidikan di Undana.

"FKIP seharusnya menjadi barometer kualitas akademik di Undana, karena jumlah mahasiswa dan sistem pendidikannya setengah dari jumlah yang ada. Sistemnya harus mulai dari FKIP. Kita tidak bisa mencapai target-target yang diberikan universitas jika kita tidak memiliki sistem kerja yang jelas atau benar," ungkapnya.

Disebutkan bahwa untuk mencapai apa yang menjadi target dan harapan Universitas membutuhkan sentuhan yang pas untuk menjawab semuanya.

"Saya memberanikan diri untuk maju bukan karena saya menginginkan jabatan, tidak. Dengan track record penelitian dan kerjasama di dalam maupun luar negeri, saya rasa itu bisa menjadi modal awal untuk bersama-sama mentrasformasi sistem pendidikan di FKIP," pintanya.

"Mimpi saya kedepan itu membuat mahasiswa merasa bangga kalau ia kuliah di FKIP karena mahasiswa harus dirubah dari iklim yang tidak kondusif ini. Harus berkompetisi yang membawa transformasi menyeluruh diseluruh bidang akademik," tambahnya.

Dosen Kimia ini menurutkan, di level fakultas mesti mampu menerjemahkan kontrak antara Rektor dan Menteri supaya kualitas akademik itu berubah karena tidak mungkin seorang dosen disuruh membimbing mahasiswanya untuk mendapat legalitas internasional tanpa dengan program dan dukungan dana yang pas.

Ia juga mengaku jika terpilih dan dipercayakan melanjutkan tugas sebagai Dekan FKIP maka salah satu hal yang ingin diubah adalah sistem pemberian penghargaan terhadap kinerja seseorang bukan dilihat dari person in charge tetapi harus berdasarkan performans in charge. 

"Jadi seseorang dibayar itu sesuai hasil kerja maka disitu akan ada kompetisi baik dalam bekerja maupun hal lainnya. Kita punya dokor banyak, kita punya profesor banyak tetapi kenapa kita tidak sama sekali diperhitungkan,”Pungkasnya. 

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network