Presiden Irak Cabut Pengakuan Pemimpin Katolik

Isto Santos
Kardinal Louis Sako (Foto: Istimewa).

“Cukup sudah ketidakadilan terhadap kami dan ketidakadilan terhadap orang-orang yang menderita ini dan Irak yang dijarah.

Kami dengan tegas menuntut agar Anda membatalkan keputusan untuk menarik Dekrit Republik dari Patriark Bahagia Kardinal Louis Sako, yang terkenal di Irak dan internasional karena integritas dan patriotismenya, di mana kita semua berkumpul seperti tembok yang kuat, dan kita tidak mundur dari membela hak-haknya dan hak-hak putra Gereja kita yang menderita dan harta rampasannya, apa pun yang terjadi.

Itu merugikan kami. Kami menganggap keputusan Anda ini sebagai pertimbangan yang buruk dan tidak bertanggung jawab, dan telah terbukti memalukan bagi martabat kami,” kata para Uskup dalam surat itu.

Surat itu ditandatangani oleh Uskup Kasdim Amerika Francis Qalabat dari Detroit dan Emmanuel Shalita dari California.

Ini adalah perkembangan terbaru dalam konflik yang sedang berlangsung antara Sako dan Kildani, yang dikenal sebagai Rayan the Chaldean. Kildani adalah anggota parlemen Kristen Irak dan pemimpin kelompok paramiliter Brigade Babilonia.

Dalam suratnya, Sako menuduh Kildani memeras umat Kristen di Dataran Niniwe.

“Kami telah sangat menderita karena tidak adanya kekuatan pencegah terhadap Babel, serta sikap diam pemerintah, diikuti oleh keputusan presiden yang tidak adil dalam menarik Dekrit Republik (147), langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Irak,” tulis Sako.

Pada tahun 2019, Departemen Keuangan AS memberikan sanksi kepada Kildani karena dia terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia yang serius dalam kapasitasnya sebagai kepala kelompok paramiliter.

Menurut Departemen Keuangan, kelompok Kildani secara ilegal merebut dan menjual tanah pertanian dan penduduk setempat menuduh kelompok tersebut melakukan intimidasi, pemerasan, dan pelecehan terhadap perempuan.

Sebuah video diedarkan di antara kelompok hak asasi manusia yang memperlihatkan Kildani memotong telinga seorang tahanan yang diborgol, kata laporan Departemen Keuangan.

Menurut laporan ACI Mena, mitra berita Timur Tengah dan Afrika Utara CNA, Sako juga menuduh Kildani merebut kursi Kristen di Parlemen Irak tanpa perwakilan nyata bagi orang Kristen.

Kildani telah membawa Sako ke pengadilan karena fitnah dan prosesnya sedang berlangsung.

Editor : Sefnat Besie

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network