NIKARAGUA, iNewsTTU.id - Uskup Keuskupan Matagalpa Mgr. Rolando Álvarez menolak untuk meninggalkan Nikaragua bersama dengan 222 tahanan politik termasuk beberapa pastor dan seminaris.
Presiden diktator Nikaragua Daniel Ortega dan istrinya yang juga Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo menderportasi para tahanan politik pada 9 Februari 2023. Para tahanan tiba di Washington, DC, mengikuti putusan Pengadilan Banding Managua.
Mereka dideportasi atas tuduhan berbagai kejahatan, melanggar tatanan hukum dan konstitusional, menyerang Negara Bagian Nikaragua dan masyarakat Nikaragua, merugikan kepentingan tertinggi bangsa.
Dalam pidatonya, didampingi istrinya, Wakil Presiden Rosario Murillo, dan pejabat pemerintah lainnya, Ortega menjelaskan apa yang terjadi dengan Mgr. Álvarez demi prinsip, martabat dan keamanan negara.
“Ini bukan barter. Ini masalah prinsip, martabat. Dan yang dilakukannya adalah memastikan bahwa para tahanan politik kembali ke negara yang penguasanya, bukan rakyat Amerika, yang telah menggunakan mereka untuk menabur teror, kematian, dan kehancuran di Nikaragua," ujarnya.
Diktator Ortega berkata bahwa Mgr. Álvarez dibawa ke bandara dan sebelum mencapai pesawat, namun menolak untuk pergi dan menuntut untuk berbicara dengan Uskup Katolik dan pastor dari keuskupannya di negara tersebut.
"Dia (Mgr. Alvarez) pertama-tama harus berbicara dengan para uskup dan dia menuntut pertemuan dengan para uskup. Itu tidak masuk akal,” ungkapnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait