MALAKA, iNewsTTU.id– Kabupaten Malaka merupakan beranda depan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dengan potensi pisang menjanjikan dan terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Demi mendukung pengembangan daerah perbatasan tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura membuat Kampung Pisang seluas 10 hektar di Desa Wemeda, Kabupaten Malaka.
Hal itu disampaikan Yohanis Fransiskus Lema dalam sambutan tertulisnya pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Malaka, Senin (19/12/2022) dengan tema "Peningkatan Kapabilitas Petani/Pelaku Usaha Hortikultura".
“Saya memiliki perhatian penuh untuk Malaka agar menjadi daerah perbatasan yang maju dan sejahtera. Kampung Pisang adalah salah satu upaya nyata saya untuk membangun Malaka,” ujarnya.
Potensi pisang Malaka
Menurutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pisang adalah komoditas buah unggulan di NTT dengan produksi terbesar tahun 2021 mencapai angka mencapai 2.364.974 kuintal.
“Kabupaten Malaka adalah kabupaten dengan produksi pisang terbesar di NTT dengan produksi sebesar 667.701 Kuintal tahun 2021. Karena itu, berbagai upaya untuk memajukan komoditas pisang yang bernilai tambah di Kabupaten Malaka sangat perlu dilakukan, termasuk bimbingan teknis (bimtek) seperti hari ini,” ungkapnya.
Bekerja sama dengan Ditjen Hortikultura, Ansy memberikan bantuan 10.000 anakan pohon pisang jenis kepok kultur jaringan seluas 10 hektar kepada lima kelompok tani di Desa Wemeda, Kecamatan Malaka Timur.
Sepuluh ribu anakan tersebut diberikan beserta pupuk NPK, organik, dan dolomot untuk mendukung tumbuh kembang pisang.
“Malaka mempunyai potensi yang sangat besar untuk pengembangan pisang. Karena itu, berbagai kegiatan yang diperlukan petani untuk bisa mengetahui bagaimana cara membudidayakan pisang dengan baik harus dilakukan secara berkala,” jelas Ansy.
Pisang bernilai tambah
Ansy menerangkan, masyarakat Kabupaten Malaka harus bisa mengolah pisang menjadi buah yang bernilai tambah. Tidak hanya sekedar tanam, petik, lalu jual, tetapi masyarakat diminta untuk menanam menanam, petik, mengolah, dan jual.
“Pisang adalah jenis buah yang bisa diolah menjadi beraneka ragam produk, seperti keripik pisang, pisang molen, dan bolu pisang. Dengan berbagai macam bentuk pengolahan pisang, Malaka bisa menjadi daerah yang berkembang dan sentra pisang ke depan,” pungkasnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait