KEFAMENANU, iNewsTTU.id– Keputusan Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Yosep Falentinus Delasale Kebo, mengganti nama julukan daerahnya dari Biinmaffo menjadi Sonaf Besi memicu perdebatan di media sosial.
Penggantian nama ini menjadi viral dan menuai sorotan dari masyarakat setempat.
Menanggapi polemik yang terjadi, Bupati Yosep akhirnya angkat bicara dan memberikan penjelasan terkait pergantian nama tersebut.
"Kita menggunakan Sonaf Besi untuk kembali meletakkan sejarah yang benar," ujar Yosep saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 19/8/2025.
Menurutnya, penggunaan istilah Sonaf Besi lebih inklusif dan merangkul semua elemen masyarakat.
Ia menjelaskan, Sonaf memiliki makna "rumah untuk kita semua", yang berasal dari singkatan Salu, Miomaffo, Kuluan dan ditambah sufiks AF yang merujuk pada Amaf dan Usif. Sementara itu, Besi diambil dari kata Maubesi.
"Jadi, Sonaf Besi itu artinya Salu, Miomaffo, Kuluan, Maubesi. Ini lebih komplit, merangkul semua elemen di TTU," jelasnya.
Meluruskan Sejarah dan Ganti Nama Lain
Yosep juga menjelaskan bahwa nama Biinmaffo dinilai kurang tepat karena secara sejarah, urutan penyebutan suku-suku di sana terbalik.
"Yang disebut duluan adalah Biboki, baru Insana, baru Miomaffo, ini terbalik. Kita kembali mendudukkan yang benar," tegasnya.
Ia menambahkan, istilah Biinmaffo sendiri muncul dari sekelompok arisan dan bukan melalui kajian sejarah yang mendalam. Oleh karena itu, penggantian nama ini dianggap sebagai langkah untuk meluruskan sejarah.
Selain mengganti julukan Biinmaffo, Bupati Yosep juga mengatakan bahwa nama Kota Kefamenanu yang sebelumnya dikenal sebagai Kota Sari, sudah diubah menjadi Kota Beradat dan telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Bupati Yosep mengakui bahwa sosialisasi terkait perubahan nama ini masih lambat.
Namun, ia berjanji akan segera menyosialisasikannya kepada masyarakat melalui perangkat desa dan kecamatan agar semua pihak memahami dan menerima perubahan ini demi keadilan yang merata.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait