Prajurit terkejut dan Letda Agus Hernoto melihat kondisi timnya mulai menurun sehingga memutuskan untuk beristirahat di sebuah kebun pala. Belum sempat melepas lelah, muncul serangan mendadak dari pasukan Marinir Belanda. Baku tembak terjadi dan Letda Agus tertembak di kedua kakinya.
Nahasnya, kedua kakinya harus diamputasi karena membusuk. Dalam kondisi hidup mati tersebut, Prada Pardjo menyamar menjadi mayat seolah-olah telah tewas demi menyelamatkan diri.
Saat Belanda melakukan patroli Pardjo tidak bisa bergerak. Dia harus tidur selama lima hari di antara jasad teman-temannya yang telah gugur.
Meski demikian, upaya penyelamatan itu pun membuahkan hasil, Prada Pardjo akhirnya diselamatkan warga setempat yang membawanya ke permukiman untuk dirawat.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait