KUPANG, iNewsTTU.id--Sejumlah pengurus tim AdHock Peternakan Provinsi NTT menandatangi nota kesepakatan (MoU) menjalin kerjasama kemitraan dengan KSP Kopdit Obor Mas di Hotel Naka, Sabtu (13/8/2022).
kerjasama kemitraan dengan KSP Kopdit Obor Mas akan bermuara pada 160 petani di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan mendapat bantuan 480 ekor sapi dari tim AdHock Peternakan Provinsi NTT.
160 petani itu, tergabung dalam 4 kelompok peternak di Kabupaten Malaka dan 4 kelompok di Kabupaten Kupang.
Ketua Tim Adhock Peternakan Provinsi NTT Alfridus Bria Seran, mengatakan, Kesepakatan kerjasama pembiayaan dan kemitraan strategis ini dilakukan, setelah para pihak menyiapkan segala sumber daya dan infrastruktur untuk mendukung program pemberdayaan bagi sekitar 160 orang petani di Malaka dan Kabupaten Kupang sebagai pilot project dari program ini.
Pihaknya sejak awal menjajaki dan menawarkan konsep pemberdayaan petani model baru ini dengan lembaga pembiayaan Kopdit Obor Mas, Asurani Jasindo dan offtaker PT Flobamora untuk mengembangkan pola kemitraan yang simbiosis mutualisme.
"Ada 160 orang petani mendapat manfaat perdana dari program ini dengan rincian per kelompok 20 orang," kata Alfridus, kepada sejumlah wartawan.
Dikatakannya, Para petani akan difasilitasi memelihara tiga ekor sapi per orang atau 60 ekor per kelompok yang mana kandang paronisasinya dibuat secara koloni atau satu tempat.
Menurut Alfridus, sebelum terjadinya kesepakatan, dirinya bersama pengurus lainnya Kristo Blasin telah menuntaskan komunikasi dengan pihak Kopdit Obor Mas di Kupang yang dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus Markus Menando, anggota pengurus Valerinus Samador, Andreas Mbete, Pius Dakal, Sekretaris Pengawas Konstantinus Patisasanga serta General Manager Leonard Ferdiyanto di Kupang untuk memutuskan rencana ini.
Tindak lanjut dari pertemuan itu, tim dari Kopdit Obor Mas langsung melakukan survey dan uji petik ke kelompok-kelompok calon penerima manfaat di Kabupaten Malaka dan Kabupaten Kupang.
Tim itu kemudian pulang ke Maumere dan menggelar rapat bersama di kantor pusat Obor Mas untuk selanjutnya disepakati dan siap menyalurkan pinjaman produktif itu bagi 8 kelompok peternak di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Malaka.
Dia menjelaskan, tim adhock sudah sejak lama menyiapkan skema kemitraan dan pemberdayaan strategis saling menguntungkan melibatkan para pihak.
Pola itu lanjut dia, didahului dengan membentuk kelompok masyarakat, memberi bibit pakan dan membangun kandang sapi secara koloni atau per kelompok satu unit.
"Sebelum kesepakatan kerjasama itu dilakukan, kita juga telah membentuk kelompok tani tidak hanya di Malaka dan Kabupaten Kupang tetapi juga di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Sikka," kata dia.
Aspek kelembagaan (berbentuk kelompok) kata dia, harus diketahui oleh kepala desa dan camat.
Selanjutnya para petani diberikan bibit pakan berupa lamtoro dan rumput raja mini, untuk ditanam dan dikembangkan sebagai pakan bagi ternak sapi yang akan didatangkan.
“Jadi kita menyiapkan masyarakat dengan pertama soal kepastian kelembagaan dengan membentuk kelompok yang diketahui atau disahkan oleh kepala desa dan camat,” kata dia.
Langkah selanjutnya, kelompok tani yang telah terbentuk itu dibagikan bibit pakan ternak yaitu lamtoro teramba dan rumput raja mini atau odot, untuk dipelihara hingga matang dan siap panen serta menyiapkan kandang.
Manakala pakan sudah siap maka para peternak selanjutnya direkomendasikan untuk mengakses dana KUR dari Kopdit Obor Mas tentu dengan cara mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi tersebut.
Langkah selanjutnya adalah penyaluran pinjaman dari Kopdit Obor Mas yang nantinya dipakai untuk membeli sapi sebanyak 480 ekor dengan perincian 3 ekor per orang atau dengan total 20 orang anggota per kelompok atau 60 ekor per kelompok, (60 ekor x 8 kelompok).
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait