KUPANG, iNewsTTU.id-- Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia (KOMPAK) yang dinakhodai oleh Gabriel Goa mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi mengambil alih kasus tindak pidana dugaan Korupsi bawang Merah di Kabupaten Malaka, NTT.
Desakan itu dilakukan menyusul belum adanya kepastian hukum dan terkesan kuat dipetieskan bahkan diesbatukannya Tindak Pidana Korupsi Bawang Merah Malaka menimbulkan ketidakpercayaan publik NTT dan Nasional terhadap kinerja Kapolda NTT yang juga mantan Deputi Penindakan KPK RI.
KOMPAK juga mendukung Polres Malaka dibawah kepemimpinan AKBP Rudy Ledo untuk mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
"AKBP Rudy Ledo yang kami kenal baik berhasil membongkar jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang akan membongkar dugaan kuat Tindak Pidana Korupsi di lingkup Dinas Pertanian Malaka dibawah kepemimpinan Simon Nahak yang sebelum menjadi Bupati Malaka getol sekali mau berantas praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di Malaka."tulis Gabriel melalui akun whatsappnya, Sabtu, 06/08/2022
Gabriel menjelaskan, Keberanian dan integritas Kapolres Malaka diuji dan dikawal publik baik NTT maupun Nasional dalam mengusut tuntas dan proses hukum Pelaku dan Aktor Intelektual Tindak Pidana Korupsi di lingkungan Dinas Pertanian Malaka.
Menurutnya, KOMPAK merasa terpanggil untuk mendukung Kapolres Malaka selamatkan uang negara untuk sejahterakan rakyat Malaka.
"Untuk itu maka kami dari KOMPAK INDONESIA (Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia), pertama mendukung total Kapolres Malaka bekerjasama BPK RI dan KPK RI usut tuntas dan tindak tegas Pelaku dan Aktor Intelektualis Tindak Pidana Korupsi 2,7 miliar dana di lingkup Dinas Pertanian Malaka.
Kedua: mendesak KPK RI untuk melakukan supervisi bahkan mengambil alih penanganan Tindak Pidana Korupsi Bawang Merah di Malaka yang diesbatukan Polda NTT.
Ketiga: mengajak solidaritas Penggiat Anti Korupsi baik di NTT dan Nasional berkolaborasi dengan Pers membongkar tuntas dan memproses secara hukum secara serius terhadap Pelaku dan Aktor Intelektual Tindak Pidana Korupsi di Malaka salah satu kantong Migrasi Ilegal dan Human Trafficking.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait