Sudah Diaudit dan Bersih, Prof Apris Adu Jawab Isu Liar Soal IKOMA FKM Undana
Isu Muncul Jelang Pencalonan Rektor
Prof. Apris mengaku heran isu lama itu kembali diangkat ke publik pada tahun 2025, tepat saat dirinya masuk dalam bursa calon Rektor Universitas Nusa Cendana.
“Kenapa di tahun 2023 dan 2024 tidak ada masalah, tapi baru muncul di tahun 2025 ketika saya maju calon rektor? Padahal persoalan ini sudah selesai tiga tahun lalu,” ujarnya.
Ia menilai, pemberitaan yang bersumber dari “narasumber anonim” membuat isu ini menjadi liar dan tidak berdasar.
“Saya heran karena disebutkan sumbernya dari mahasiswa atau alumni yang tidak mau disebutkan namanya. Padahal semua alumni dan mahasiswa sekarang sedang berbangga karena ada dosen dari FKM yang maju sebagai calon Rektor,” tutur Prof. Apris.
Prof. Apris menegaskan, secara administrasi dan hukum, Ikoma bukan bagian dari struktur fakultas, melainkan wadah mandiri yang dibentuk dan dikelola oleh para orang tua mahasiswa.
“Fakultas tidak pernah mengelola uang Ikoma. Setelah dibubarkan, semua urusan Ikoma sepenuhnya menjadi tanggung jawab para orang tua. Jadi kalau ada yang ingin tahu sisa dana, silakan tanya ke ketua atau bendahara Ikoma, bukan ke fakultas,” tegasnya.
Ia pun menegaskan, persoalan Ikoma sudah tuntas dan tidak relevan lagi dikaitkan dengan kepemimpinan di FKM Undana saat ini.
“Pada prinsipnya, Ikoma sudah selesai sejak 2022. Semua hasil pemeriksaan sudah ada di Rektor. Kalau masih ada yang ingin mencari tahu, silakan tanya ke Rektor Undana,” pungkas Prof. Apris.
Editor : Sefnat Besie