Kasus Penelantaran DPRD Kupang Kian Rumit, Pemeriksaan Psikologi Korban Dialihkan ke Bali
Anggi Tolak Diperiksa di Bali
Sementara itu, Ferry Anggi Widodo menegaskan keberatannya terhadap rencana pemeriksaan psikologis di Bali. Ia menilai langkah tersebut membebani dirinya dan anak-anak yang kini masih sekolah.
“Saya sebagai seorang ibu yang harus menafkahi anak-anak sendiri sangat keberatan. Kalau harus dua minggu di Bali, anak-anak pasti ketinggalan pelajaran. Belum lagi biaya hidup di sana,” tegas Anggi.
Ia mengungkapkan, dirinya dan anak-anak sudah pernah menjalani pemeriksaan psikologi sebelumnya. Pada 2023, tim psikolog Universitas Nusa Cendana (Undana) telah melakukan pemeriksaan dan hasilnya diserahkan ke Polda NTT. Kemudian pada Juli 2025, pemeriksaan serupa juga dilakukan di RSUP Ben Mboi, Kupang.
“Menurut saya, untuk apa lagi harus periksa di Bali? Tujuannya apa? Saya minta Polda dan Kejati NTT transparan. Jangan sampai ini hanya tarik ulur kasus supaya makin lama,” ujar Anggi dengan nada kesal.
Editor : Sefnat Besie