get app
inews
Aa Text
Read Next : Akademisi STIH Cendana Wangi Dukung Bupati TTU Entaskan Belenggu Kemiskinan

Senyum Marhelo dan Berkah MBG Kisah Siswa SD di Pedalaman Pulau Timor

Jum'at, 13 Juni 2025 | 20:45 WIB
header img
Senyum Marhelo dan Berkah MBG Kisah Siswa SD di Pedalaman Pulau Timor. Foto: iNewsTTU.id/Sefnat

KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Di tengah hiruk pikuk dan keterbatasan ekonomi yang kerap melanda warga pedesaan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah telah menjadi secercah harapan. Terutama bagi anak-anak di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur, wilayah yang dikenal dengan kerentanan gizi pada anak-anaknya.

Program ini tak hanya menjadi berkah nutrisi, tetapi juga pemicu melonjaknya angka kehadiran siswa di sekolah, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

 

Perjuangan Stefanus dan Harapan dari Sebuah Program

 

Setiap pagi, Stefanus Marchelo Mamulak, siswa kelas V SDN Lulu, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, TTU, melangkah penuh semangat.

Ia menyusuri jalan sepanjang hampir 4 kilometer dari rumahnya menuju sekolah. Baginya, setiap langkah adalah investasi untuk pendidikan, kini dilunasi dengan asupan gizi dari program MBG.

Stefanus adalah anak pendiam namun cerdas, anak ketiga dari lima bersaudara. Dengan penghasilan orang tua yang pas-pasan, Stefanus diasuh oleh kakek dan neneknya di RT 24 Kelurahan Tubuhue.

Ditemui penulis di kediamannya, Andreas Amsikan, kakek Stefanus, masih ingat betul kondisi cucunya saat kecil.

"Dulu dia kurus sekali, berat badannya juga tidak seimbang," kenangnya.

Namun, beberapa tahun terakhir, Andreas melihat perubahan signifikan. Stefanus mulai tumbuh sehat, terutama berkat adanya MBG yang memastikan cucunya mendapat asupan nutrisi yang cukup.

Meskipun di rumah Stefanus dikenal pendiam, di sekolah ia berubah menjadi anak yang riang. Ia aktif berbaur dengan teman-temannya, baik saat belajar di kelas maupun bermain sepak bola di lapangan. Baginya, informasi tentang MBG di sekolah adalah kabar yang sangat dinanti.

"Terkadang saya tidak sempat makan di rumah karena kekurangan lauk. Sekarang saya tidak ragu lagi, karena makanan setiap hari tersedia di sekolah. Yang penting saya rajin masuk sekolah," ujar Stefanus dengan senyum polos.

 

MBG: Pemicu Kehadiran dan Peningkatan Kecerdasan

 

Program MBG ini terbukti tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di sekolah yang jauh dari kota dan menyasar keluarga kurang mampu, tetapi juga menjadi magnet yang membuat anak-anak semakin rajin datang ke sekolah.

Raymundus Lopis, Wakil Kepala Sekolah SDN Lulu, mengungkapkan dampak signifikan dari program ini. "Sebelum ada MBG, kehadiran siswa hanya sekitar 60-70% setiap hari," katanya.

Namun, sejak program MBG berjalan, seluruh siswa, yaitu sebanyak 113 anak, hadir setiap hari.

Raymundus juga merasakan perkembangan positif lainnya. Dengan kehadiran yang tinggi, materi pelajaran yang disampaikan guru pun akhirnya terserap sempurna.

"Para guru pun merasakan perkembangan signifikan, terutama kecerdasan anak mulai meningkat," tambahnya.

Ia menjelaskan, adanya MBG membuat pertumbuhan fisik anak-anak menjadi lebih semangat. Tingkat kecerdasan mereka juga semakin nampak, yang pada akhirnya memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

Kisah Stefanus Marchelo Mamulak dan SDN Lulu menjadi bukti nyata bagaimana Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya mengatasi masalah gizi, tetapi juga menjadi katalisator bagi peningkatan kehadiran, semangat belajar, dan kecerdasan anak-anak di daerah terpencil.

Ini adalah langkah kecil yang membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus di Pulau Timor.

 

 

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut