get app
inews
Aa Text
Read Next : PDAM Tirta Cendana TTU Andalkan Dua Sumber Air untuk Ribuan Pelanggan

Kebun Harapan Kelompok Tani Sehati Banopo Diterjang Banjir, Uluran Donatur Jadi Penyelamat

Sabtu, 24 Mei 2025 | 20:14 WIB
header img
Kebun Harapan Kelompok Tani Sehati Banopo Diterjang Banjir, Uluran Donatur Jadi Penyelamat. Foto; ist

KEFAMENANU, iNewsTTU.id - Bencana banjir yang melanda wilayah Timor Tengah Utara (TTU) pada Februari lalu menghancurkan harapan Kelompok Tani Sehati Banopo di Desa Tublopo, Kecamatan Bikomi Selatan.

Lahan seluas tiga hektar yang ditanami berbagai jenis hortikultura, yang menjadi sumber penghidupan 44 anggota kelompok tani binaan Frater Herman Ginting, luluh lantak dan tak dapat diselamatkan.

Kenangan akan kebun yang produktif kini hanya tersisa dalam ingatan para petani.

Frater Herman Ginting selaku ketua kelompok tani mengungkapkan keprihatinannya melihat air bah merusak seluruh tanaman yang telah mereka rawat dengan susah payah.

"Saya prihatin karena umat saya dan anggota kelompok tani saya menangis saat itu melihat air masuk dan merusak tanaman mereka. Mereka bilang kalau tidak dibantu maka apa yang akan kami makan lagi bersama keluarga kami," ujarnya dengan nada sedih.

Namun, di tengah keputusan, secercah harapan muncul. Berkat upaya gigih Frater Herman Ginting, beberapa donatur tergerak hatinya untuk membantu.

Dengan modal awal sebesar Rp75 juta dari para dermawan, kini lahan tersebut perlahan mulai diolah kembali.

Para petani kembali berjibaku dengan lumpur dan sisa-sisa banjir, menanam bibit baru dengan semangat pantang menyerah.
"Dan sampai ini kita sudah mengeluarkan biaya yang sebesar Rp75 juta. Ya, karena kita mulai lagi dari awal. Ini memang betul, ini karena dibantu oleh para donatur. Yang mencintai, yang mencintai kita di Timur ini," ungkap Frater Herman.

Meski demikian, Frater Herman dan anggota Kelompok Tani Sehati Banopo masih membutuhkan uluran tangan pemerintah.

Bantuan mendesak yang mereka butuhkan adalah pembangunan bronjong penahan air di sepanjang kali yang melintasi kebun mereka.

Langkah ini diharapkan dapat mencegah banjir kembali melanda dan menghancurkan hasil jerih payah mereka di masa depan.

"Kita berharap kalau bisa pemerintah bantu diberonjong. Selain peralatan yang bisa dibantu pemerintah untuk kita. Itu harapan kami ke pemerintah," harap Frater Herman.

Selain bronjong, kelompok tani ini juga membutuhkan bantuan peralatan pertanian seperti hand tractor dan cultivator untuk mempercepat proses pengolahan lahan, terutama lahan kering.

"Sampai sekarang memang kita di kebun bisa membutuhkan hand tractor, cultivator. Kalau bisa ya, kalau bisa. Ini kalau bisa, mungkin ada tractor lahan kering. Kita sangat harapkan, mengapa? Karena untuk mengolah tahap ini dengan lahan kering, kita membutuhkan memang itu supaya bisa cepat terolah," jelas Frater Herman.

Frater Herman menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan pihak gereja dalam membantu masyarakat yang kurang mampu.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut