12 Tahun Menjadi Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus Wafat Pada Usia 88 Tahun

Selama jeda antara wafatnya Paus dan terpilihnya pengganti, Dewan Kardinal mengatur jalannya Gereja.
Pemilihan berlangsung secara rahasia di dalam Kapel Sistina, yang terkenal dengan lukisan karya Michelangelo.
Para kardinal memberikan suara secara berulang untuk kandidat pilihan mereka hingga muncul satu pemenang, yang bisa memakan waktu beberapa hari. Dalam sejarah, proses ini bahkan bisa berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Ada kardinal yang meninggal dalam masa konklaf.
Satu-satunya petunjuk bagi publik mengenai proses pemilihan adalah asap yang muncul dua kali sehari dari pembakaran surat suara para kardinal. Asap hitam menandakan belum ada hasil. Asap putih menandakan Paus baru telah terpilih.
Bagaimana keputusan pemilihan Paus diumumkan ke publik?
Setelah asap putih muncul, Paus baru biasanya muncul dalam waktu satu jam di balkon yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus.
Kardinal senior yang ikut dalam konklaf akan mengumumkan hasilnya dengan kata-kata: "Habemus Papam", yang berarti "Kita punya Paus" dalam bahasa Latin.
Ia kemudian akan memperkenalkan nama Paus baru yang dipilih, yang bisa saja berbeda dari nama aslinya.
Sebagai contoh, Paus Fransiskus lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, tetapi memilih nama "Fransiskus" untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi.
Siapa yang bisa menjadi Paus?
Secara teori, siapa pun pria Katolik Roma yang telah dibaptis bisa dipilih menjadi Paus.
Namun dalam praktiknya, para kardinal biasanya memilih salah satu dari antara mereka sendiri.
Ketika Paus Fransiskus yang berasal dari Argentina dipilih dalam konklaf tahun 2013, ia menjadi Paus pertama yang berasal dari Amerika Selatan, wilayah yang mencakup sekitar 28% dari seluruh umat Katolik dunia.
Namun secara historis, kardinal cenderung memilih kandidat dari Eropa, terutama dari Italia.
Dari 266 Paus yang telah terpilih hingga saat ini, sebanyak 217 berasal dari Italia.
Editor : Sefnat Besie