Ketua RT Fatukoa Minta Pemerintah Perhatikan Posyandu yang Nyaris Roboh

KUPANG,iNewsTTU.id--  Warga RT01/RW01, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, resah dengan kondisi Posyandu Kasih yang beroperasi di gedung tua yang hampir roboh. Bangunan yang dulunya merupakan Kantor Lurah Fatukoa itu kini rusak parah, dengan atap bocor, plafon ambruk, dan struktur bangunan yang melemah.

Ketua RT01, Yapi Manuleus, meminta Pemerintah Kota Kupang segera turun tangan agar tidak ada korban jiwa akibat kelalaian terhadap fasilitas umum yang masih digunakan masyarakat.

"Ini tempat pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Jangan sampai ada kejadian buruk baru diperhatikan. Kami sangat berharap Pak Wali Kota turun langsung melihat kondisi ini," tegas Yapi.

Meskipun penuh risiko, warga tetap menggunakan gedung ini untuk Posyandu Kasih. Kader posyandu, Yulinda Bana, mengungkapkan bahwa setiap kali hujan turun, mereka harus membersihkan air yang masuk ke dalam ruangan sebelum kegiatan dimulai.

"Tanggal 15 April nanti, kami jadwal Posyandu lagi. Tapi kalau hujan, kami harus kerja ekstra membersihkan air. Setiap kali berkegiatan, kami juga cemas plafon bisa ambruk kapan saja," ungkapnya.

Pantauan di lokasi menunjukkan kondisi gedung yang sangat mengkhawatirkan. Atap seng banyak yang bocor, plafon sudah banyak yang runtuh, dan dinding mulai retak. Namun, keterbatasan fasilitas membuat warga tak punya pilihan selain tetap menggunakan tempat ini.

PLT Lurah Fatukoa, Pria Utama, turut menyampaikan keprihatinannya dan berharap ada solusi konkret dari pemerintah.

"Kami mungkin bisa gotong royong memperbaiki sedikit, tapi bangunan ini butuh perbaikan menyeluruh. Harapan kami, ada perhatian dari pemerintah agar tempat ini bisa lebih layak digunakan," katanya.

Keberadaan Posyandu sangat penting bagi masyarakat, terutama di daerah yang bergantung pada pelayanan kesehatan dasar. Jika bangunan ini terus dibiarkan tanpa perbaikan, keselamatan ibu dan anak yang datang ke Posyandu Kasih akan semakin terancam. Warga berharap ada langkah nyata dari Pemerintah Kota Kupang sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.

Editor : Sefnat Besie