Viral, Detik Detik Warga Sumba Timur Bantu Nakes Sebrangi Sungai yang Dihuni Buaya

WAINGAPU, iNewsTTU.id – Warga Sumba Timur dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan perjuangan keras dan nekat dari sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) dan warga Desa Mondulambi, Kecamatan Lewa Tidahu, yang berjuang menyeberangi sungai berarus deras demi memberikan layanan kesehatan kepada warga setempat.
Video yang viral di media sosial (Medsos) itu memperlihatkan aksi heroik Nakes perempuan yang duduk di atas rakit dari Styrofoam bekas.
Rakit tersebut kemudian dituntun, ditarik, dan didorong oleh warga serta Nakes pria untuk menyeberangi sungai yang menghalangi jalur menuju Posyandu dan pemeriksaan kesehatan. Tindakan ini diambil karena jadwal pelayanan kesehatan sudah terjadwal dan tak bisa ditunda.
Efraim Lata, Kepala Puskesmas Lewa Tidahu yang dikonfirmasi iNews Media Group, membenarkan situasi dalam video tersebut terjadi di wilayah pelayanan Fasilitas Kesehatan yang dipimpinnya.
Ia menjelaskan bahwa Desa Mondulambi memiliki dua dusun, dengan dusun kedua yang harus menyeberangi sungai untuk mendapatkan layanan kesehatan, terutama Posyandu.
"Ketika musim kemarau, sungai masih bisa diseberangi menggunakan motor. Namun, saat musim hujan, arus sungai menjadi deras dan lebih dalam, mencapai dada bahkan leher petugas. Jika arus deras dan air banjir, kami harus meminta bantuan warga untuk menyeberang," ungkap Efraim.
Kepala Puskesmas itu juga menambahkan bahwa, meski situasi tersebut sangat menantang, warga setempat dengan sukarela membantu Nakes dengan menggunakan rakit gabus untuk menyeberangi sungai dan melanjutkan pelayanan kesehatan.
Layanan kesehatan di Desa Mondulambi mencakup pemeriksaan ibu hamil, Posyandu untuk bayi dan balita, serta pemantauan masalah gizi dan stunting. Selain itu, Puskesmas juga memberikan layanan imunisasi dan screening untuk anak-anak di SD Mondulambi yang terletak di seberang sungai.
"Di musim hujan, memang kami harus berjibaku untuk memberikan pelayanan. Namun, warga sangat membantu, termasuk dengan rakit gabus itu. Ini adalah kerja keras bersama antara petugas kesehatan dan masyarakat demi kemajuan desa," lanjut Efraim.
Editor : Sefnat Besie