Kuasa Hukum Kades Napan Lapor Balik, minta Penyidik Transparan dalam Kasus Pemukulan

Kefamenanu, iNewsTTU.id – Tim Kuasa hukum dari Kepala Desa Napan, Wendelinus Kefi, yang diduga menjadi korban pemukulan oleh Yosep Siki, melaporkan kembali kasus tersebut ke pihak kepolisian.
Tim kuasa hukum yang terdiri dari Dominikus Gervandy Boymau, SH dan Jerimias F. Bani, SH, mendesak agar proses penyelidikan dan penyidikan kasus ini dilakukan dengan transparansi.
Menurut kuasa hukum, transparansi dalam penyidikan sangat penting untuk memastikan keadilan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum.
"Proses yang transparan akan mencegah penyalahgunaan wewenang oleh aparat penegak hukum dan menghindari spekulasi yang tidak berdasar tentang proses ini," kata Dominikus Gervandy Boymau, salah satu kuasa hukum korban kepada wartawan melalui rilisnya, Sabtu, 22/2/2025.
Tak hanya itu, kuasa hukum juga berencana untuk melaporkan Yosep Siki dan saksi-saksi yang memberikan keterangan palsu dalam kasus ini.
Mereka menilai bahwa keterangan palsu yang merugikan kliennya perlu diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Pemberian keterangan palsu dapat dihukum sesuai Pasal 242 KUHP, dengan ancaman pidana penjara maksimal tujuh tahun. Jika keterangan palsu merugikan korban, hukuman dapat meningkat hingga sembilan tahun penjara," tegas Boymau.
Editor : Sefnat Besie