get app
inews
Aa Text
Read Next : Dandim TTU Tutup Event 1618 Blayer

Krisis Air, Warga Haumeniana Timor Tengah Utara Barter Ternak dengan Air Bersih

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 20:11 WIB
header img
Krisis Air, Warga Haumeniana Timor Tengah Utara Barter Ternak dengan Air Bersih. Foto: iNewsTTU.id/Sefnat Besie


KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Masyarakat Desa Haumeniana, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, yang berada di perbatasan Indonesia dengan Distrik Oecusi Pasabe, mengalami krisis air bersih yang berkepanjangan.

Sejak Indonesia merdeka hingga saat ini, warga desa tersebut terus menghadapi kesulitan dalam mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Untuk memperoleh air, warga harus menimba dari sumber mata air yang sangat jauh, sekitar 1 kilometer dari desa. Namun, kondisi ini semakin sulit ketika musim kemarau tiba, karena mata air tersebut kering. Akibatnya, warga terpaksa membeli air dari penjual yang menggunakan mobil pikap, dengan harga satu drum air mencapai Rp20.000.

Namun disaat mereka tak punya uang, mereka terpaksa barter ternak ayam mereka dengan air bersih 2 drum atau lebih.

Salah satu penjual air, Videlis Neonub, mengakui bahwa air bersih dijual kepada warga dengan harga Rp20.000 per drum. Kendati demikian, harga ini masih menjadi beban berat bagi sebagian besar warga yang mayoritas bekerja sebagai petani.

"Kita jual air Rp20.000 satu drum kepada warga, kadang mereka utang, kadang mereka barter dengan ayam,"ungkap Videlis Neonub, penjual air.

Mama Theresia Nino, salah seorang warga Desa Haumeniana mengatakan kesulitan akan air bersih sudah mereka rasakan bertahun-tahun namun tiada solusi.

"Kami sangat kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih, terutama saat musim kemarau. Untuk air minum, memasak, mandi, bahkan untuk memberi minum ternak, kami harus membeli air dari desa tetangga," ujar Mama Theresia Nino.

Warga mengeluhkan bahwa pengeluaran untuk air bersih per kepala keluarga bisa mencapai lebih dari Rp1 juta per bulan, sebuah beban yang cukup berat bagi kehidupan mereka yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut