get app
inews
Aa Text
Read Next : Usai Unggul di Pilkada Kota Kupang, ini Ungkapan Hati Paket CSan

Cegah Bullying Kadis DP3AP2KB Provinsi NTT Lakukan Edukasi di SMAN 12 Kota Kupang

Jum'at, 12 Juli 2024 | 19:14 WIB
header img
Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) NTT, Ruth Diana Laiskodat saat memberikan materi. Foto : Ist

KUPANG,iNewsTTU.id-Ruth Diana Laiskodat, selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Nusa Tenggara Timur, hadir sebagai pemateri tamu dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 12 Kota Kupang, bersama France A. Tiran selaku Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak (PKA) dan Japlina A. Lay selaku Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang PKA DP3AP2KB Provinsi NTT, Kamis, 11 Juli 2024.

Lewat siaran pers kepada iNews.id Jumat (12/7/2024) Kegiatan MPLS yang dilaksanakan di ruang laboratorium SMAN 12 Kota Kupang berlangsung selama 3 hari terhitung mulai hari Kamis, 11 Juli 2024 sampai dengan Sabtu, 13 Juli 2024. Dalam kegiatan MPLS yang mengangkat tema : Melalui Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan,  Kreatifitas menuju P_eserta Didik yang Berkarakter Religius, pihak SMAN 12 Kupang mengundang Dinas P3AP2KB Provinsi NTT untuk mengedukasi siswa-siswi baru di Tahun Ajaran 2024/2025 tentang bullying, sebagai upaya pencegahan terjadinya kekerasan di lingkungan sekolah.

Kedatangan Kadis P3AP2KB Provinsi NTT dan rombongan, disambut oleh Arifin Dasi, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Kepala DP3AP2KB Provinsi NTT, dalam materinya mengatakan bahwa Bullying merupakan suatu bentuk kekerasan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah atau tidak berdaya, yang dapat terjadi di mana saja, seperti di sekolah, tempat kerja, lingkungan sosial, atau dunia maya. Bullying juga biasanya dilakukan secara berulang-ulang yang bertujuan untuk menimbulkan rasa takut, sakit, malu, atau terisolasi pada korban.

“Seseorang melakukan bullying karena dia merasa lebih berkuasa, selain itu bisa terjadi karena pola asuh orang tua yang salah, seperti terlalu otoriter, kurangnya bimbingan, didikan apalagi sampai melakukan kekerasan terhadap anaknya. Nah, Ketika anak-anak melihat kekerasan, mereka mungkin akan menirunya. Hal ini merepresentasikan lingkungan yang tidak sehat, dapat memicu anak membangun perilaku agresif untuk melakukan bullying terhadap orang lain”, urai Ruth Laiskodat.

Ruth Laiskodat yang pernah memimpin Balai Pengobatan Obat dan Makanan (BPOM) melanjutkan bahwa ada 5 jenis bullying, seperti : bullying fisik , yaitu orang melukai tubuh korban, seperti memukul, menendang, menjambak, mencubit, atau merusak barang milik korban.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut