Sejarah Micin dan Asam Glutamat
Micin pertama kali ditemukan oleh Kikunae Ikeda, seorang ahli kimia Jepang, pada tahun 1908. Ikeda mengisolasi senyawa asam glutamat dari rumput laut Laminaria japonica, yang memberikan rasa umami. Asam glutamat sendiri adalah asam amino non-esensial yang diproduksi alami oleh tubuh manusia dan banyak ditemukan dalam makanan seperti tomat, keju, jamur, dan bahkan air susu ibu (ASI).
Pada tahun 1909, Ikeda mendirikan merk dagang Ajinomoto untuk memproduksi MSG secara massal. Meskipun pada awalnya sulit diterima pasar, pada tahun 1931, Ajinomoto menjadi populer setelah produk ini digunakan di meja kaisar Jepang.
Kesimpulan
Mitos bahwa micin bisa membuat bodoh tidak didukung oleh bukti ilmiah. Konsumsi MSG yang bijak tidak berbahaya, dan bahkan bisa bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan. Faktor yang menentukan kecerdasan anak jauh lebih kompleks, melibatkan pola makan seimbang, pola asuh, pendidikan, dan lingkungan.
Generasi micin tidak perlu khawatir tentang dampak negatif MSG jika digunakan dengan bijak. Mengonsumsi bahan pangan yang mengandung MSG alami seperti tomat dan keju juga bisa menjadi alternatif untuk menambah cita rasa makanan dengan cara yang sehat.
Informasi ini disampaikan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai MSG dan efeknya terhadap kesehatan, menghilangkan mitos yang tidak terbukti, dan mendorong penggunaan yang bijak dalam kehidupan sehari-hari.
Editor : Sefnat Besie