get app
inews
Aa Read Next : Wakil Bupati TTU Apresiasi Rekor Literasi Bela Negara Terbanyak oleh Satgas Yonkav 6 Naga Karimata

Satgas Yonkav 6 NK Raih Penghargaan LEPRID atas Rekor Literasi Bela Negara Terbanyak di Perbatasan

Selasa, 11 Juni 2024 | 10:42 WIB
header img
Satgas Yonkav 6 Naga Karimata Raih Penghargaan LEPRID atas Rekor Literasi Bela Negara Terbanyak di Perbatasan RI-RDTL (Foto: iNewsTTU.id/Isto Santos).

KEFAMENANU, iNewsTTU.id - Untuk pertama kalinya di Indonesia, rekor literasi bela negara dengan jumlah pelajar terbanyak berhasil dicapai di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Rekor ini diinisiasi oleh Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonkav 6 Naga Karimata.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Pendiri dan Ketua Umum Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID), Paulus Pangka, kepada Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonkav 6 Naga Karimata, Letkol Kav Ronald Tampubolon, di Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada Senin, 10 Juni 2024.

Pendiri dan Ketua Umum LEPRI, Paulus Pangka, hadir untuk menyaksikan dan memberikan penilaian terhadap kegiatan literasi bela negara yang sangat luar biasa di daerah Kecamatan Miomaffo Barat, Eban.

Ini merupakan kegiatan baru pertama kali di Indonesia, di mana literasi bela negara dilakukan secara serentak kepada para pelajar terbanyak di daerah perbatasan antara Republik Indonesia dan Republik Demokrat Timor Leste.

"Ini merupakan suatu hal yang sangat luar biasa. Pesan dari pemerintah, Pak Jokowi mengatakan untuk percepatan pembangunan di daerah perbatasan. Salah satu jawabannya adalah hari ini," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa meskipun ada percepatan pembangunan infrastruktur dan pembangunan daerah perbatasan, pembangunan sumber daya manusia juga sangat penting. Hari ini, upaya ini terjawab melalui kegiatan yang dilakukan oleh Satgas Perbatasan Republik Indonesia dengan Republik Demokrat Timor Leste, yang diinisiasi dan dipimpin oleh Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat, Letkol Kav Ronal Tampubolon.

Yang juga didukung oleh pemerintah kabupaten TTU, bunda literasi TTU, dinas pendidikan TTU, Polres TTU, dan juga Kodim 1618 TTU. Kemudian pelajar SD, SMP, dan SMA. diberikan materi tentang bela negara, cinta tanah air, wujudnya misal cinta budaya, belajar yang rajin, dan lain sebagainya. Pembawa materi melaksanakan itu dengan baik dan kami melihat itu baik.

"Dengan total jumlah pelajar ada 4.349 anak yang terdiri dari 42 sekolah : 22 SD, 13 SMP, 1 SMK, dan 6 SMA," ungkapnya.

"Kami mengucapkan terima kasih dan LEPRID mencatat rekor ini pada urutan rekor yang ke -879 dan yang ke-2 LEPRID memberi penghargaan untuk perbatasan. Yang pertama di Haumeniana itu fisik, pembentangan bendera merah putih terpanjang 1773 meter. Jadi hari ini merupakan rekor kedua di TTU khususnya dari Satgas Yonkav 6 Naga Karimata," lanjutnya.

Pihaknya berharap agar kedepannya pemerintah kabupaten TTU dapat menciptakan dan menyambut dengan baik upaya yang dilakukan oleh Satgas Yonkav 6 Naga Karimata, seperti dalam hal literasi budaya.

"Kemudian literasi juga tentang makanan makanan khas kita sendiri. Itu harus diberdayakan jangan sampai kita lebih mencintai makanan luar yang sebetulnya sifatnya sangat tidak mengadung kesehatan" tambahnya.

Menurutnya, ancaman tidak hanya berasal dari potensi konflik fisik dengan pihak lain, melainkan juga dari ancaman terhadap ketahanan pangan. Hal ini dipandang sebagai perang yang mungkin terjadi di masa depan.

Jika ada kesenjangan antara kemiskinan, kurangnya semangat belajar, dan kurang produktif dalam bekerja di dalam negeri, sementara negara tetangga memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik, pola makan sehat, dan hasil pertanian yang berkualitas, hal ini dapat menjadi sumber konflik.

"Maka tadi literasi ketahanan pangan itu penting dan juga ketahanan mental dari anak-anak kecil sejak dini. Jadi bagaimana mereka harus mengerti tentang cinta tanah air, NKRI harga mati, buktinya apa untuk harga mati maka mereka juga tau dimana patok-patok negara kita, batasnya dimana kemudian budaya mereka." paparnya.

Jadi, jelasnya, Jadi, secara jelasnya, keberhasilan ini menjadi contoh yang baik untuk seluruh Indonesia, tidak hanya di perbatasan dengan Papua Nugini atau Malaysia, tetapi juga secara umum.

"Bukan sekedar kita kampanyekan fisik misalnya tapi juga mental anak anak di sekitar perbatasan juga harus diperhatikan," terangnya.

Sementara itu, Dansatgas Sektor Barat, Letkol Kav Ronald Tampubolon, menjelaskan bahwa alasan dia memprakarsai literasi bela negara adalah karena konstitusi negara, UUD 1945, menegaskan bahwa setiap warga negara memiliki kewajiban untuk membela negaranya dalam segala bentuk.

"Dalam hal ini, kami fokus kepada pelajar dengan memberikan wawasan bela negara karena kalau diajarkan sejak dini kita mendapatkan hasil yang baik.

Ia mengatakan bahwa selama 8 bulan bertugas, pihaknya telah melakukan pembangunan fisik seperti renovasi pagar gereja, perbaikan rumah yang tidak layak huni, pembangunan MCK (Mandi, Cuci, Kakus), serta meresmikan 2 titik air sebagai upaya nyata dalam meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

"Itu bangunan fisik. Itu penting tetapi ini lebih penting yaitu pembangunan non fisik dalam bentuk karakter anak-anak kita di perbatasan karena mau tidak mau mereka yang akan menggantikan kita di eranya nanti," katanya.

Pemerintah mencanangkan visi "2045 Indonesia Emas" sebagai tujuan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang maju dan berdaya pada tahun 2045.

Visi ini menekankan bahwa era tersebut bukan lagi era orang yang memimpin saat ini, melainkan era anak-anak pelajar yang sedang belajar di bangku sekolah.

"Sehingga dengan bela negara bukan hanya di Mako Satgas ini tetapi di seluruh sekolah di tapal batas. Itu menjadi modal dasar keinginan kami dalam hati, maka tapal batas ini memiliki jiwa bela negara tidak setengah-setengah tapi dia komitmen untuk jaga negara," tegasnya.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut