KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Kegigihan seorang tokoh agama asal Medan, Karo, Sumatera Utara di dusun Banopo, Desa Tublopo, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara NTT untuk mengeluarkan umatnya dari dera keterbelakangan ekonomi patut ditiru.
Ternyata bukan saja menjadi pemimpin umat, ia juga terjun langsung di kebun bahkan menjadi ketua Kelompok Tani dengan nama Kelompok Tani Sehati Banopo.
Betapa tidak, lahan yang dulunya tandus dan gersang kini perlahan berubah dihiasi tanaman holtikultura yang diolah langsung oleh frater heman ginting sejak awal Tahun 2018 silam.
Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten TTU, Chairel Malelak. Foto: iNewsTTU.id/Seth
Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Timor Tengah Utara, Chairel Malelak saat ditemui di kebun kelompok Tani di Dusun Banopo mengisahkan, kelompok tani sehati ini memang sudah dikukuhkan oleh dinas pertanian beberapa tahun yang lalu kebetulan ketuanya adalah seorang frater.
Menurutnya, Seorang Tokoh agama yang turun langsung menjadi petani merupakan hal yang langka dan baru ia temui di Kabupaten Timor Tengah Utara.
"Ini merupakan hal yang langka, yang mana frater sendiri turun ke bawah untuk menjadi contoh bagi masyarakat dan ini luar biasa, ini bis menjadi contoh untuk petani petani kita,"Ungkap Chairel Malelak, Jumat, 27/01/2024.
Ia pun berharap, ke depan, kebun kelompok tani ini menjadi tempat belajar bagi petani lainnya bahkan jika memungkinkan bisa menjadi pusat pelatihan pertanian.
"Selain menjadi contoh kita harapkan ini menjadi tempat belajar, saya juga berharap ini bisa menjadi pusat pelatihan bagi petani kita terutama wilayah kecamatan bikomi selatan,"harapnya.
Tokoh agama di Dusun Banopo, TTU, Frater Herman Ginting. Foto: iNewsTTU.id/Seth
Sementara itu Frater Herman Tugas Ginting, mengaku sukses dan tetap berlanjutnya kebun kelompok tani ini tidak terlepas dari dukungan para donatur dari berbagai kalangan.
Ia menceritakan, sebelum ada air hasil panen di kebun kelompok tani tersebut kurang maksimal, namun setelah ada donatur yang membantu mencari sumber air kemudian dilanjutkan dengan proses bor, kini hasil panen melimpah.
"Sebelum ada air, hasil panen kami kurang maksimal begitu, tetapi setelah air ada sejak oktober tahun lalu maka hasil panen kami puji tuhan walaupun lahannya sempit tapi kami panen setiap saat,"Katanya.
Ia menambahkan, khusus tanaman lombok, sekali panen bisa mencapai 100 kilogram. untuk itu, ia juga tak lupa berterimakasih untuk para donatur yang telah membantu dirinya dalam mengembangkan ekonomi umat di Dusun Banopoo.
"Puji Tuhan, hasil panen kami mulai melimpah dari sebelumnya, untuk itu kami tidak lupa sampaikan terimakasih kepada para donatur kami yang telah membantu menyukseskan kebun kelompok tani ini dan bukan saja tanaman tetapi ada ternak babi, ada kolam ikan dan lain lain,"kisahnya.
Ia pun tetap berharap bantuan dari para donaturnya demi mengembangkan ekonomi demi umatnya di Dusun itu.
"Kami juga masih mengharapkan bantuan dari mereka demi mengembangkan ekonomi umat di dusun banopo ini saya pikir saya akan terus berbuat untuk membahagiakan mereka. walaupun saya orang medan karo sumatera utara namun saya cinta dengan banopo,"tutpnya.
Editor : Sefnat Besie