KUPANG,iNewsTTU.id- Jurnalis senior yang juga merupakan Calon Anggota Legislatif DPRD NTT Dapil 1 Kota Kupang dari Partai Garuda, Aser Paskah Rihi Tugu melakukan bedah buku miliknya yang berjudul Ratapan Anak Indonesia, Tragedi Kekerasan Terhadap Anak dan Upaya Menghapus Air Mata Mereka, yang mengambil lokasi di Aula Serba Guna Universitas San Pedro, Kupang (9/12/2023) Pagi.
Buku tulisan Aser Paskah Rihi Tugu yakni Ratapan Anak Indonesia, Tragedi Kemanusiaan dan Upaya Menghapus Air Mata Anak- Anak Kita. Foto : Ist
Turut hadir dalam bedah buku ini, yakni Alex Andiwatir sebagai Penanggap dan Florianus Nay selaku moderator, serta dihadiri puluhan mahasiswa dan mahasiswi Universitas San Pedro.
Aser Rihi Tugu dalam pemaparannya mengatakan buku ini lahir dari keprihatin dirinya, terkait masih banyaknya kasus kekerasan terhadap anak baik itu kekerasan fisik, kekerasan seksual, bahkan kekerasan psikis.
" Buku ini lahir dari keprihatinan saya, terkait masih banyaknya kasus kekerasan yang menimpa anak- anak kita, saya mencontohkan yang terbaru bagaimana seorang ayah yakni Panca Darmansyah (41) yang tega membunuh empat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan (6/12/2023) lalu, keempat anaknya dibekap hingga tewas dalam keadaan sadar. hal ini menunjukkan bahwa anak- anak kerap dijadikan sasaran kekerasan hingga meninggal dunia, ini hanya beberapa contoh kasus yang menimpa anak- anak kita, judul buku ini saya angkat terinspirasi dari nama sebuah film di tahun 90an yakni Ratapan Anak Tiri," Ujarnya.
Alex Andiwatir selaku penanggap mengatakan buku ini sangat relevan dengan keadaan yang akhir- akhir ini terjadi, dimana kekerasan terhadap anak masih sering terjadi dan jika dibiarkan, akan berdampak pada masa depan mereka. Oleh karena itu, semua pihak terkait, termasuk orang tua, pendidik dan lingkungan, perlu melakukan langkah-langkah pencegahan agar peristiwa traumatis ini tidak terulang.
" Dampak dari kekerasan terhadap anak dapat mempengaruhi perilaku anak tersebut, bahkan hingga dewasa, kekerasan dalam keluarga atau pasangan dan kekerasan di masyarakat membuat anak trauma, generasi ini tumbuh dengan akses mudah ke internet, media sosial, dan layar di setiap perangkat elektronik. maka tak ayal kadang pengaruh dunia digital, seperti cyberbullying, pornografi, perilaku seksual, dan kekerasan, harus dihadapi dengan upaya pendidikan dan pengajaran yang baik," Ujarnya.
Acara bedah buku ini juga diisi dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa Universitas San Pedro dengan Aser Rihi Tugu selaku penulis buku.
Bagi anda yang berminat dengan buku "Ratapan Anak Indonesia, Tragedi Kekerasan Terhadap Anak dan Upaya Menghapus Air Mata Mereka" dapat memesan langsung melalui inbox di Facebook Aser Rihi Tugu dengan harga Rp. 100.000 per buku. (*)
Editor : Sefnat Besie