KUPANG,iNewsTTU.id-- Pembangunan Rumah Khusus (Rusus) warga Eks Pejuang Timor Timur di Kupang merupakan upaya PT Brantas Abipraya (Persero) dalam mendukung komitmen Pemerintah yaitu penyediaan hunian layak bagi masyarakat, Program Sejuta Rumah sekaligus pemerataan hasil pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
Pada pembangunan rusus ini, PT Brantas Abipraya yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang konstruksi ini mengerjakan dua paket pekerjaan, yaitu pembangunan rusus dan infrastruktur di pemukiman tersebut.
Tak hanya fokus pembangunannya yang unggul, PT Brantas Abipraya juga berkomitmen untuk senantiasa menerapkan praktik Good Corporate Governance (GCG) dan tata kelola (Governance), manajemen risiko (Risk), dan kepatuhan (Compliance) perusahaan yang baik (GRC) di lingkungan proyek.
“Pembangunan ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo, agar diberikan bantuan pembangunan rumah bagi warga pejuang Timor Timur dengan prioritas penanganan, yaitu warga yang di pengungsian yang tersebar di Kabupaten Kupang,” ungkap Dimaz Yudha Pradipta Putra, Project Manager PT Brantas Abipraya.
Ditambahkan Dimaz, bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PT Brantas Abipraya kembali membuktikan kehadirannya untuk Indonesia dengan berperan aktif turut membangun 2.100 Rumah Khusus (Rusus) yang diperuntukkan bagi para pejuang eks Timor Timur yang saat ini bermukim di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada pembangunan rusus ini Brantas Abipraya mengerjakan Paket 1, membangun 727 unit rumah yang dibangun dengan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha).
Tak hanya itu, bersama Kementerian PUPR, PT Brantas Abipraya mengejar progres pelaksanaan pekerjaan galian dan timbunan untuk kesiapan lahan dan area dari tapak pembangunan rusus.
Sebagai upaya mendukung iklim usaha nasional yang baik, PT Brantas Abipraya pun memastikan kelancaran pembayaran untuk para mitra kerja termasuk pekerja konstruksi.
Dimaz juga menyampaikan bahwa Brantas Abipraya senantiasa akan terus memperkuat hubungan sehat dengan para mitra kerja, sesuai dengan cita-cita transformasi bisnis BUMN Konstruksi ini yang berlandaskan penerapan GCG dan GRC.
Penerapan GCG dan GRC di proyek inipun selaras dengan komitmen Manajemen PT Brantas Abipraya untuk memastikan pemenuhan hak-hak para mitra kerja dan vendor melalui penyempurnaan proses bisnis dan penguatan tata kelola serta manajemen risiko.
Melalui transformasi Supply Chain Management di Brantas Abipraya juga telah membentuk unit khusus pengelolaan vendor, yaitu Unit Vendor Management System (Unit VMS). Hal inipun membuat pengelolaan pengadaan dan pembayaran terpusat.
Adanya Unit VMS ini juga untuk mengelola hubungan baik dengan vendor dengan memusatkan semua informasi vendor yang bertujuan untuk merampingkan proses. Tak hanya itu, VMS Abipraya juga memusatkan semua aktivitas terkait vendor, termasuk orientasi vendor, manajemen kontrak, pelacakan kinerja, dan pemrosesan pembayaran.
Sehingga diharapkan dengan adanya unit ini, Brantas Abipraya dapat meningkatkan efisiensi, mengidentifikasi risiko keterlambatan pembayaran, dan mengurangi risiko kelebihan pembayaran.
Sebagai informasi, Brantas Abipraya merupakan main contractor pada paket Pembangunan Infrastruktur Permukiman Mendukung Rumah Khusus bagi Warga Eks Timor-Timur yang terkontrak pada 26 Juni 2023, dengan masa waktu pelaksanaan 360 hari kalender.
Sebagai Leader dari KSO bersama Daka dan berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya cq BPPW NTT, Brantas Abipraya yang merupakan salah satu BUMN di bidang konstruksi ini memastikan untuk berkarya sesuai nilai budaya AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), serta sejalan dengan motto Perusahaan yaitu Spirit from Giving the Best.
“Kami akan terus berfokus mengejar penyelesaian proyek ini, tentunya dengan mutu karya konstruksi yang unggul, tepat waktu, dan tepat biaya. Kami akan terus memperkuat terciptanya ekosistem bisnis yang baik di lingkungan proyek, tentunya ini dapat tercapai salah satunya dengan dukungan dan kontribusi para mitra kerja,” tutup Dimaz.
Editor : Sefnat Besie