Kontraktor Bertanggung Jawab Penuh atas Perbaikan Kerusakan di Proyek Rumah Eks Timor-Timur

KUPANG,iNewsTTU.id-- PT Brantas Abipraya, sebagai kontraktor pelaksana proyek pembangunan 2.100 rumah khusus bagi warga eks Timor-Timur di Desa Camplong Dua, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menegaskan komitmennya untuk memperbaiki seluruh kerusakan yang terjadi selama masa pemeliharaan proyek.
Kerusakan yang ditemukan meliputi berbagai aspek infrastruktur, seperti pekerjaan tanah dan geosintetik, drainase, jalan lingkungan, penerangan jalan umum (PJU), serta fasilitas sosial dan umum, termasuk mushola, kapel Katolik, kapel Protestan, dan balai pertemuan warga.
99% Rampung, Tapi Cuaca Jadi Tantangan
Site Operational Manager (SOM) PT Brantas Abipraya, Kukuh Abdi, mengungkapkan bahwa pembangunan 727 unit rumah khusus yang menjadi tanggung jawab perusahaan telah mencapai 99% penyelesaian dan sudah masuk tahap PHO (Provisional Hand Over). Namun, kondisi cuaca ekstrem yang terjadi selama proyek berlangsung menjadi tantangan besar.
“Sejak November 2024, hujan turun hampir tanpa henti. Ini berdampak pada beberapa bagian infrastruktur yang rusak lebih cepat dari perkiraan. Namun, kami telah mengidentifikasi seluruh kerusakan dan sudah memasukkannya dalam daftar prioritas perbaikan,” ujar Kukuh saat ditemui pada Kamis (13/3) malam.
Sebagai bagian dari kontrak dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PT Brantas Abipraya tetap bertanggung jawab atas pemeliharaan selama satu tahun ke depan. Selama periode ini, seluruh kerusakan yang terjadi akan diperbaiki tanpa membebani penghuni.
Khusus untuk perbaikan jalan lingkungan, perusahaan akan menunggu hingga musim panas agar proses pengerjaan lebih optimal dan tidak merusak infrastruktur lain di sekitarnya. “Pekerjaan ini membutuhkan alat berat. Jika dipaksakan di musim hujan, dikhawatirkan justru akan merusak fasilitas lain yang sudah dibangun,” jelas Kukuh.
Selain faktor cuaca, kendala lain dalam proses perbaikan adalah ketersediaan tenaga kerja, terutama karena bertepatan dengan masa perayaan hari raya keagamaan seperti Ramadan, Lebaran, dan Paskah. Namun, Kukuh memastikan bahwa tenaga kerja sudah mulai disiapkan dan perbaikan tetap berjalan sesuai rencana.
“Memang agak sulit mencari pekerja di periode seperti ini, tetapi kami sudah mengatur tenaga kerja yang bersedia untuk tetap melanjutkan pekerjaan,” tambahnya.
Dengan masa pemeliharaan yang masih berlangsung, PT Brantas Abipraya berkomitmen untuk memastikan seluruh fasilitas yang dibangun benar-benar siap digunakan oleh warga eks Timor-Timur yang akan menempati kawasan tersebut.
Editor : Sefnat Besie