Nekat, Dua Pria Asal Sumba NTT Curi Kerbau Lalu Minta Uang Tebusan pada Pemilik

SUMBA, iNewsTTU.id- Dua tersangka pencurian kerbau, yang dikenal dengan inisial MTA dan ONW atau Yanus dan Obet, kini masih berada di Rutan Polres Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Keduanya berhasil ditangkap oleh aparat gabungan Polres Sumba Timur dari unit Buser dan Personil Polsek Lewa. Mereka terlibat dalam aksi mencuri dua ekor kerbau milik Dominggus MP Wawa, warga Desa Mandahu, Kecamatan Katala Hamu Lingu pada bulan September 2023.

Menurut keterangan Kapolres Sumba Timur AKBP Fajar WLS, keduanya tidak melakukan perlawanan saat dibekuk aparat. Namun, hingga saat ini, tiga rekannya masih dalam pencarian oleh aparat, yaitu Hanis, Rian, dan Apris.

Pelaksana tugas Kapolsek Lewa, Ipda Marius P. Himbir, menjelaskan bahwa yang menarik dalam penanganan kasus ini adalah fakta bahwa kedua pelaku tidak hanya mengakui perbuatannya, tetapi juga dengan jelas mengakui bahwa mereka meminta uang tebusan kepada korban setelah aksi pencurian.

"Kedua pelaku mengakui bahwa 2 ekor kerbau berada di bawah penguasaan mereka. Dan jika korban ingin mendapatkan kembali kerbau miliknya, harus menyiapkan uang tebusan," ungkap Ipda Marius.

Pelaku meminta uang tebusan sebesar Rp10 juta untuk dua ekor kerbau tersebut. Meski korban berusaha memenuhi permintaan tersebut, namun hanya bisa menyerahkan Rp5 juta.

Sebagai hasilnya, pelaku hanya mengembalikan satu ekor kerbau dan menyatakan akan menyerahkan yang lain jika korban melengkapi uang tebusan yang masih kurang.

Yanus ditangkap Senin (6/11/2023) di Desa Katikuluku, Kecamatan Tabundung, sementara Obet ditangkap pada Rabu (8/11/2023) tanpa perlawanan berarti. Keduanya bertemu kembali di Rutan Polres Sumba Timur setelah dipindahkan pekan lalu.

Penanganan kasus ini masih terus berlanjut, dengan aparat yang terus berupaya mencari satu ekor kerbau yang masih belum ditemukan.

Sementara itu, upaya untuk menangkap pelaku lainnya masih terus dilakukan. Ipda Marius Himbir dan Aipda Juan Pablo menghimbau kepada pelaku lain dan keluarganya untuk bersikap kooperatif dan menyerahkan diri.

Editor : Sefnat Besie